Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Waspadalah, Polusi Debu 2,5 Mikron Jakarta Hari Ini Membahayakan

9 Mei 2017   14:23 Diperbarui: 10 Mei 2017   08:40 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Capture Kualitas Udara Skala 2.5 Mikron di area Jakarta Pusat (sumber: www.aqicn.org)
Capture Kualitas Udara Skala 2.5 Mikron di area Jakarta Pusat (sumber: www.aqicn.org)
Hari ini saya memonitor kualitas udara Jakarta melalui web: aqicn.org mendapatkan betapa tidak sehatnya udara kota Jakarta.  Partikel debu atau polusi udara 2,5 Mikron (PM 2,5) berada pada angka 153 dan 161, tidak sehat berdasarkan stasiun pemantauan di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Pada angka tersebut di atas, warga Jakarta yang berada di luar ruangan dalam waktu yang cukup lama akan menghirup partikel debu 2,5 mikron yang umumnya berasal dari asap kendaraan bermotor dan debu pekerjaan konstruksi jalan mengendap masuk ke dalam saluran pernapasan terutama paru-paru melalui hidung dan tenggorokan juga menumpuk di dalam saluran arteri. Partikel yang sangat kecil sekitar 3 % dari diameter rambut kita dan ringan ini mampu menimbulkan gangguan kesehatan seperti sakit paru-paru, asma, brokitis,  stroke, kanker dan jantung.

gambar diambil dari www.blissair.com
gambar diambil dari www.blissair.com
Bahkan berdasarkan informasi  hasil pemantauan GreenPeace  ada dua kawasan sumbang polusi jakarta paling besar yakni warung buncit dan kebagusan. Rasio kualitas partikel 2,5 Mikron kawasan ini terhadap standard badan kesehatan dunia,WHO sudah melebihi 1,00 yaitu 5,36 dan 4,08.  Bahkan di llokasi lainnya pun masih menunjukkan rasio diatas 1,00. Angka rasio ini secara ilmiah menunjukkan kabar buruk bagi warga Jakarta. Kota metropolitan Jakarta adalah kota memiliki polusi udara buruk yang membahayakan hidup manusia yang beraktivitas di luar ruangan seperti pejalan kaki, pengguna kendaraan umum, pekerja transportasi, pegendara sepeda motor, buruh konstruksi, petugas kepolisian, dinas perhubungan dan kebersihan, dsb.

Guna mereduksi partikel 2,5 mikron ini masuk ke pernapasan kita, sebaiknya warga Jakarta sudah seyogyanya menggunakan masker khusus berwarna putih yang agak menggelembung dapat dibeli di apotik yang harganya cukup mahal sekitar 10 kali lipat dari masker biasa yang lembar tipis. Kalo saya lihat di etalase web e-commerce harganya sekitar 200 ribuan untuk satu box berisi 20 biji merek 3M. Maaf ini bukan iklan, tapi sekedar referensi.

Masker Khusus 3M (sumber foto:www.lazada.co.id)
Masker Khusus 3M (sumber foto:www.lazada.co.id)
Polusi debu 2,5 Mikron ini sudah membahayakan warga Jakarta maka mau tak mau solusi saat ini adalah menggunakan masker ini. Bahkan kalau dilihat dari simulasi sebaran polusi di web:aqicn.org  khusus di area Jabodetabek memunculkan warna yang tidak menggembirakan: jingga cenderung ke merah menandakan dari level tidak sehat kelompok tertentu hingga ke tidak sehat untuk umum seperti capture gambar dibawah ini.

Simulasi polusi partikel 2,5 Mikron (sumber:www.aqicn.org)
Simulasi polusi partikel 2,5 Mikron (sumber:www.aqicn.org)
Warna level AQI (www.aqicn.org)
Warna level AQI (www.aqicn.org)
Tentunya dengan peringatan dini seperti ini seperti kata pepatah: lebih baik mencegah daripada mengobati, maka sudah saatnya berdaya menggunakan masker khusus demi kesehatan sendiri dan keluarga. 

Salam Berdaya Sehat,

Jakarta, 9 Mei 2017

edrol70

referensi:

1 , 2 , 3 , 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun