Jaringan komunikasi di perbatasan, utamanya di pulau terluar Indonesia masih terkendala. Tak terkecuali daerah Kepulauan Morotai, Maluku Utara. Daerah kepulauan yang berbatasan langsung Filipina dan menghadap Samudera Pasifik. Untungnya, kepedulian Telkom Indonesia untuk menunjang jaringan komunikasi dan membantu meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat kepulauan maka ditempatkan BTS Makro di Daruba Morotai yang diberi nama BTS Bare-Bare yang menyediakan akses data hingga 128 kbps melalui jaringan telkomsel dengan jangkauan hingga 2,5 kilometer dari lokasi BTS berada hingga lokasi perairan Morotai. Otomatis, ketersediaan jaringan komunikasi dan layanan data ini mampu menjadi penggerak perekonomian kerakyatan terutama bagi masyarakat perairan kepulauan Morotai yang penghidupannya sebagai nelayan ikan karang, pembudidaya ikan karang dan petani rumput laut.
Potensi perikanan dan kelautan yang ada di kepulauan Morotai sangat besar namun pemanfaatannya secara skala industri belum maksimal menurut penuturan seorang penyuluh perikanan bantu Morotai . Potensi ikan karang seperti Kakap Merah, Kerapu Sunu, Kerapu Macan dan Kerapu Tikus memiliki nilai ekonomis tinggi namun dipergunakan untuk konsumsi kebutuhan lokal dan olahan ikan asin untuk pasar lokal. Nelayan masih enggan menjual ikan kepada pengusaha karena sistem penjualannya dengan kilogram. Nelayan Morotai masih menganut penjualan ikan sistem gandeng/ikat yakni satu gandeng terdapat 5-6 ikan. Pengusaha tidak mau mengambil resiko menanamkan modal bila belum ada jaminan harga satu gandeng ikan sama dengan sekian kilogram apabila dikonversi.
Mengagas E-Commerce Komunitas Nelayan Morotai
Solusi yang praktis guna menggerakkan perekonomian rakyat yang berbasis perikanan ini tak hanya gembar-gembor sekadar menjadi Megaminapolitan di atas kertas belaka tanpa ada perubahan nyata, tapi yang mungkin sudah terbukti mengatasi blokade birokrasi dan ketersediaan fasilitas canggih atau akses perbankan yakni dengan e-commerce.
Menciptakan ekonomi digital baik itu berbasis web maupun aplikasi Android. Banyak kasus kesulitan blokade birokrasi dan penjualan barang atau jasa menjadi terpecahkan dewasa ini.
Seperti promo produk langsung via web yang diluncurkan desa terpencil di lereng Gunung Slamet yakni www.melung.desa.id. Iklan di website meningkat penjualan produk pertanian desa hingga 30 persen bahkan menarik banyak pengusaha untuk datang ke desa tersebut. Dengan ketersediaan jaringan internet, mereka mampu memberdayakan internet tidak hanya pencari informasi tetapi juga bernilai ekonomis dengan berbagi informasi untuk menggerakkan ekonomi desa. Keterpencilan kepulauan Morotai tak jauh beda dengan desa Melung, dan fasilitas komunikasi internet sudah setara. Memang perlu sedikit usaha dari komunitas nelayan untuk mewujudkannya. Semua usaha tersebut terbayar lunas ketika promosi dan transaksi meningkat tajam. Dari peningkatan pendapatan tersebut akan terbuka kemungkinan terciptanya kreasi digital lainnya seperti layaknya aplikasi Go-Jek.
Sumber daya alam dan fasilitas komunikasi sudah tersedia, seiring tingginya nilai jual ikan yang segar dari tangan nelayan serta ramah lingkungan selalu akan ada investor atau pengusaha besar nantinya yang akan meningkatkan kesejahteraan bahkan memfasilitasi teknologi penyimpanan (cold storage) dan lain sebagainya. Inilah yang menghadirkan sejatinya Morotai sebagai Megaminapolitan Indonesia yang terdepan dan nyata, tidak hanya sebagai konsep belaka lagi. Perikanan yang bernilai ekonomi tinggi dan keindahan pariwisata mampu mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat perairan Kepulauan Morotai.
Masa depan Morotai Indonesia yang maju hadir dengan kreasi digital karya anak bangsa semakin menguat dengan dukungan jelajah angkasa satelit Telkom 3S dan pemberdayaan komunitas nelayan dan juga keindahan alamnya semakin tenar di mancanegara.
Jakarta, 24 Februari 2017
Salam Maju
Edrol 70
sumber referensi:
1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11, 12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H