Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Getaran Bumi Pidie Jaya

8 Desember 2016   13:53 Diperbarui: 8 Desember 2016   14:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gempa Darat Pidie Aceh ( sumber foto: Zian Muttaqien/AFP)

Riuhnya dentuman sambung menyambung

Rebah ambruk merobek keheningan Rabu subuh

Perut bumi bergetar mengayun di daratan Pidie Jaya

Ratusan korban luka menatap nanar 

Berteriak menangis dan meraung

Duduk sambil mendekap lutut

Menatapi bangunan rumahnya runtuh

Meratapi sanak keluarga yang tertimbun runtuhan

49 tahun yang lalu sesar Samalanga Sipopok menyapa wilayah tetangga, Lhokseumawe 

Muncul dari ratusan kilometer bergoyang dalam kisaran level 6.1

Menghantam ribuan rumah, puluhan sekolah, mesjid dan jembatan

Melukai ratusan jiwa 

Kini Rabu subuh kemarin

Dia kembali mengetarkan Pidie Jaya 

Muncul dari puluhan kilometer di daratan dari titik timur laut

Engkau dahulu adalah Kawedanan Meureudeu

Engkau konon lumbung beras utama kerajaan purbakala

Engkau awalannya berstatus nanggroe bibeueh

Calon ibukota kerajaan Aceh

Kini riwayatmu tinggal kenangan

Hamparan darat berhadap Selat Malaka

Hamparan padi di tanah rencong 

Semakin menipis seiring kemajuan zaman

Kemarin getaran bumi Pidie Jaya 

Melantakkan rumah keluarga

Merubuhkan struktur masjid dan jalanan

Melukai dan mengorbankan puluhan ke ratusan jiwa

Para wanita duduk berjajar beralaskan tikar menatapi

Meratapi menangisi 

Duka mendalam 

Tuhan kiranya menguatkan 

DIA melimpahkan belas kasih-NYA 

buat saudara kami di kabupaten Pidie Jaya dan Pidie

Kesengsaraanmu juga menjadi bahagian kami

Saudara sebangsa dan setanah airmu..... Indonesia

Kami turut berduka

Jakarta, 8 Desember 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun