Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tersenyum Bersama Tambang untuk Kehidupan

19 Oktober 2016   08:53 Diperbarui: 19 Oktober 2016   09:45 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perhitungan jejak air dan distribusi air negara tambang

Kesulitan tersebut dapat dihindarkan dengan monitoring air tanah sehingga rantai dampak menjadi kelihatan dan mempermudah untuk mengambil tindakan yang terpenting bagi target pengelolahan lingkungan juga memutuskan untuk mengurangi dampak lingkungan. Selain itu pengelolaan lingkungan dapat divisualisasikan dalam bentuk jejak air sehingga perusahaan pertambangan dapat memilih penggunaan teknologi pemrosesan dan pemurnian air secara efisien yang pada akhirnya membawa manfaat dan  memiliki daya saing unggulan bagi perusahaan.

Tentunya pengetahuan dan wawasan serta teknologi terus berkembang khususnya di dunia pertambangan yang bertujuan untuk efisiensi proses dan efektif mengurangi dampak lingkungan. Untuk itu cukup beralasan bila sejak dini atau mulai dari pendidikan dasar telah mulai diperkenalkan asal muasal kebutuhan hidup manusia dari hasil tambang.

Pentingnya Edukasi Sejak Dini Tentang Tambang

Betapa besar manfaat hasil tambang bagi kehidupan manusia sehingga penting adanya edukasi sejak dini tentang asal tambang dan produk hasil tambang mulai dari usia dini yakni ketika anak-anak mengenyam pendidikan dasar.

Berkunjung bersama anak ke Museum Geologi Bandung, dipandu oleh petugas museum (dok.pribadi)
Berkunjung bersama anak ke Museum Geologi Bandung, dipandu oleh petugas museum (dok.pribadi)

Salah satu cara praktis dan menyenangkan adalah dengan berkunjung ke pusat pengetahuan itu sendiri yakni berkunjung ke Museum Geologi Bandung. Dalam museum, orang tua dan anak akan mengenal proses kehidupan manusia dan hewan purbakala, proses pembentukan batuan dan mineral dari perut bumi dan gunung berapi, hingga produk hasil tambang serta simulasi gempa.

Menyaksikan replika konstruksi hewan purbakala di Museum Geologi Bandung (dok.pribadi)
Menyaksikan replika konstruksi hewan purbakala di Museum Geologi Bandung (dok.pribadi)
Mengenal jenis batuan di Museum Geologi Bandung (dok.pribadi)
Mengenal jenis batuan di Museum Geologi Bandung (dok.pribadi)
Mempelajari proses pembentukan mineral logam di Museum Geologi Bandung (Dok.Pribadi)
Mempelajari proses pembentukan mineral logam di Museum Geologi Bandung (Dok.Pribadi)
Selain berkunjung ke museum sebagai cara yang efektif dan efisien, dapat juga orang tua atau guru menayangkan film atau video tentang pengetahuan geologi dasar dan pertambangan.

Memang masih membutuhkan proses bagi bangsa dan masyarakat Indonesia untuk secara bijak memahami pentingnya tambang untuk kehidupan sehingga ketika menyaksikan akan ada usaha pertambangan di daerahnya tidak langsung antipati melainkan memprosesnya dengan baik sehingga bisa sama-sama tersenyum antara masyarakat lokal, perusahaan pertambangan dan pekerjanya dan aparatur pemerintah serta media dan lembaga swadaya masyarakat.

Semoga melalui tulisan ini, perusahaan pertambangan di Indonesia menuju kepada perusahaan berkinerja dan berkredibiltas yang berkesinambungan dalam hal ramah sosial dan berwawasan lingkungan. Menyisakan peradaban yang baik dan berkesinambungan buat generasi anak cucu kita ke depan.

Sisakan Untuk Kami (dok.pribadi)
Sisakan Untuk Kami (dok.pribadi)
Jakarta, 19 Oktober 2016

Salam hangat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun