Sempat terbersit dalam pikiran Kiki bahwa ai-Bi (perbankan syariah) adalah produk kuno. Kuno karena kata syariah berasal dari bahasa Arab yang juga identik dengan peninggalan zaman baheula(dahulu kala). Berbicara tentang syariah jelas sama dengan berbicara tentang norma atau hukum Islam secara umum atau dari negeri asalnya dikenal dengan sebutan Rahmatan lil ‘Alamin. Norma atau hukum yang berlaku secara universal, terbuka untuk semua kalangan dengan tidak mengenal kaum atau golongan atau kepercayaan apapun. Tujuan luhur syariah adalah untuk  membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta.
Ai-Bi adalah produk perbankan yang menganut prinsip atau pokok dasar berpikir, bertindak dan sebagainya selaras dengan syariah. Prinsip syariah artinya ada larangan dan ada amalan yang wajib dilaksanakan.
Dalam operasional Ai-Bi larangannya adalah:
- Menambah pendapatan secara tidak sah , dikenal dengan Riba
- Transaksi yang objeknya dilarang secara syariah, atau Haram
- Transaksi yang tidak pasti atau bersifat untung-untungan layaknya berjudi, disebut dengan Maisir
- Transaksi yang cenderung merugikan atau menimbulkan ketidak adilan bagi pihak lain, sering disebut dengan Zalim
- Transaksi yang sifatnya klenik atau berasal penerawangan atau mimpi belaka atau cenderung objeknya tidak jelas, dikatakan sebagai Gharar
- Melakukan praktik penimbunan barang (makanan atau komoditi) dengan maksud agar harga pasar melonjak tinggi dan memperoleh keuntungan besar, lazim disebut sebagai Ikhtikar.
Kemudian amalan yang wajib dijunjung tinggi dalam pengelolaan ai-Bi adalah sebagai berikut:
- Bagi hasil atau kemitraan berdasarkan rasio dari pendapatan atau keuntungan yang diperoleh nasabah pembiayaan, disebut Ta’awun
- Saling ridho atau berbagi hasil secara adil sesuai kesepakatan/akad. Baik keuntungan maupun kerugian ditanggung bersama secara adil.
- Memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak atau maslahat
- Baik pemilik dana maupun pengelola dana secara seimbang melakukan perannya sesuai kesepakatan/akad. Pembagian bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha, dikenal dengan Tawazun
- Memperhatikan kesejahteraan bagi sesama dan lingkungannya atau alam semesta, rahmatan lil ‘alamin.
Wah, luar biasa prinsip operasional ai-Bi ini, luhur dan sarat akan filosofi hidup yang dalam dan bermuatan adil dan sejahtera. Jantung utama ai-Bi adalah pada sistem bagi hasil sesuai kesepakatan bersama (nisbah) sesuai akad atau perjanjian.
Pemaparan tentang ai-Bi ini, Kiki peroleh saat sekolah Ai belajar mengundangnya bersama dengan orang tua murid lainnya  untuk mengenal perbankan syariah dan mengenalkan kebiasaan menabung sejak dini pada anak. Muncullah perkenalan dengan tabungan SimPel iB. Karena konsep dan prinsip Ai-Bi yang bagus, Kiki semangat mendaftarkan Ai menabung di Tabungan SimPel iB. Benar-benar berbeda dengan Tabanas zaman Kiki sekolah dulu. Tabungan SimPel iB sangat mudah, simpel dan bermanfaat khusus untuk pelajar.
Syarat menabung hanya menyerahkan kartu pelajar atau surat keterangan dari sekolah saat bank penyedia datang menjemput bola (nasabah cilik) langsung ke sekolah. Keuntungannya sebagai berikut: dengan akad mudharabah artinya menerima bagi hasil, Â bebas biaya administrasi, dapat kartu ATM dan bebas biaya... wuih kecil-kecil masih SD sudah punya kartu ATM. Nominal mulai dari setoran awal, setoran lanjutan minimal, saldo minimum hingga biaya penutupan rekening hanya Rp 1.000, dapat digunakan sebagai rekening untuk karyawisata atau program studi pendidikan lanjutan. Kalau rekening tidak aktif atau dorman selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut cuma dikenakan potongan Rp 1.000.Â
Berbeda dengan bank konvensional yang menganut sistem bunga, berasumsi selalu untung berdasarkan jumlah uang simpanan pokok dan bersifat tetap tanpa memperdulikan bank dalam kondisi untung atau rugi. Pembayaran bunga bisa naik atau turun sesuai fluktuasi tingkat suku bunga yang berlaku di pasar uang. Belum lagi pembayaran bunga bisa tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda (kinerja usaha bank meningkat) saat ekonomi sedang baik. Â Sering kita lihat di media massa, kinerja bank tempat kita menabung meningkat dan aset serta dana pihak ketiga berlimpah namun bunga yang nasabah terima tetap. Lebih gilanya bunga di tabungan seiring berjalannya waktu bersamaan dengan jumlah uang simpanan yang menetap lama kelamaan malahan jadi tergerus oleh biaya administrasi, pajak dan biaya tambahan karena tidak aktif menyetor dana. Bukannya jumlah uang tabungan bertambah malah semakin berkurang setiap bulannya. Miris.
Bergerak dari penjelasan dan pengalaman menabung Ai, Kiki sekali waktu berkunjung ke bagian pemasaran bank syariah terdekat. Â Keberagaman produk dan aktivitas, fasilitas perbankan dan teknologi serta keahlian pada perbankan konvensional yang bertransformasi sedemikian rupa tadi, ternyata sudah ada di ai-Bi. Sama bagusnya, sama lengkapnya dan sama modernnya.
Pada akhirnya hingga saat ini Kiki turut juga memanfaatkan ai-Bi untuk keperluan transaksi transfer dan pembayaran tagihan dan lain-lain untuk keperluan rumah tangga dan bisnis.
Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan dari ponselnya. Sms Banking dari sebuah bank ai-Bi bertuliskan:Â