Berbeda dengan harapan menabung yang digemakan pada lagu Menabung karya Titiek Puspa yang dipopulerkan oleh dua orang penyanyi cilik, Saskia dan Geofanny pada tahun 1996, supaya beruntung bisa keliling dunia atau membuat istana yang terkesan selangit rasanya.
Tabungan Simpel
Tak terasa zaman demikian pesat perubahannya, bahkan di dunia perbankan yang dulu saya kenal sudah bertransformasi sedemikian rupa. Sedemikian canggihnya hingga telepon genggam sudah dapat menjadi sarana pengganti buku tabungan dan alat transaksi perbankan selain tarik atau setoran tunai. Transaksi perbankan yang dimaksud adalah transfer sesama dan antar bank online, isi pulsa, pembayaran tagihan (telepon, listrik, internet), pesan dan bayar tiket pesawat dan masih banyak lagi.
Kalau dulu ketika Kiki menabung di bank saat sekolah selalu dikatakan, “Sudah berapa uang di Tabanasmu?”. Saldo Tabanas tertera pada buku tabungan dengan tulisan tangan dan dibubuhi dengan tanda tangan petugas bank dan stempel resmi bank.
Kini istilah Tabanas mungkin asing di telinga pelajar sekarang. Nama jenis tabungan entah dari bank milik pemerintah maupun swasta beragam namanya. Buku tabungan pun sudah tercetak oleh mesin dan kalau ada orang menanyakan jumlah uang di tabungan lebih sering pertanyaannya adalah, “ Berapa banyak uang di tabunganmu atau di ATM-mu?”.
Tak berhenti sampai di situ, ternyata perbankan yang sejak dulu Kiki pahami adalah perbankan konvensional yang telah bertransformasi itu. Kini muncul model perbankan baru selain perbankan konvensional yang namanya disebut sebagai perbankan syariah atau lebih dikenal dengan identitas iB (baca: ai-Bi), singkatan dari Islamic Banking.