Sharing knowledge kedua (terakhir) menghadirkan nara sumber pertama, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon (stamboek 1974) yang memaparkan karakter seorang wirausahawan dan pengalaman hidupnya mulai dari pegawai hingga merintis dan menjalankan usahanya hingga sekarang. Keunggulan daya saing wirausaha dari perusahaan besar adalah berfokus pada pelanggan (sedikit birokrasi), kinerja setara perusahaan besar, menjadi sumber inovasi, kecenderungan menghasilkan biaya produksi rendah serta reputasinya solid dalam membangun pelangggan yang loyal. Untuk menjadi wirausahawan yang sukses maka diperlukan karakteristik seperti komitmen untuk sukses yang tinggi, keinginan dan percaya diri yang kuat, pengambil resiko dan punya insting kuat, dan bekerja cerdas senagai bagian dari solusi.
Menjadi wirausaha harus siap bekerja dengan jam-jam yang panjang, stress, penuh resiko, egositis dan cenderung otoriter. Nara sumber selain aktif sebagai anggota DPR juga aktif dalam berbagai organisasi pengusaha dan akademisi/ professional serta kelompok masyarakat, juga telah mengembangkan usahanya mulai dari bidang teknologi, turisme dan property (convention center), multimedia (majalah dan televisi) hingga industri argo (perkebunan kelapa sawit).
[caption caption="Moderator Sesi Wirausaha, Ir Benny Siagian (tengah) memperkenalkan narasumber kepada forum, yakni Dr. Ir. Nurdin Tampubolon dan Ir. Edyson Lo (courtesy: ikatm-usu jabodetabek)"]
Moderator sesi kedua adalah Ir. Benny Siagian (stamboek 1989) yang menjadikan nara sumber pertama sebagai role-model yang telah berhasil meningkatkan kinerja usaha di bidang operasi alat berat khususnya di daerah Riau, umumnya untuk kebutuhan kontraktor migas dan perkebunan kelapa sawit.
Narasumber kedua adalah wirausahawan muda, Ir. Edyson Lo (stamboek 1986) yang memiliki usaha kontraktor dan supplier agensi dari produk mechanical gear pabrikan Siemens, yang memaparkan ringkasan kisah memulai usahanya. Memberikan tips praktis kepada para pegawai saat ini untuk membangun kepercayaan dengan atasan maupun pemilik perusahaan sehingga nantinya dapat diajak bekerjasama bilamana nanti mau mendirikan perusahaan sendiri dengan dukungan sumber daya maupun fasilitas dari perusahaan tempat bekerja tersebut. Memang awalnya harus bertahan dengan order yang minim selama kurun waktu 3 sampai dengan 6 tahun, selanjutnya bila sudah dikenal baik dan berkualitas maka order akan datang dengan sendirinya.
Pertemuan alumni pun harus berakhir ketika jam sudah menunjukkan pukul 19.00, ditutup dengan lagu “Anak Medan” oleh Joy Tobing dan disemarakkan oleh iringan nyanyian para alumni yang berjumlah sekitar 155 orang. Acara berlangsung dengan baik dan lancar, kiranya Teknik Mesin USU semakin Jaya. Kebersamaan antar stamboek makin erat, Solidarity Mesin Forever ! Semangat wirausaha ataupun dedikasi profesional dari lulusan Teknik Mesin USU perlahan menjadi tenaga pendorong industri argo Indonesia menjadi yang maju dan berkualitas.
[caption caption="Penulis Selfie saat acara sharing knowledge terakhir, praktek juga (sumber foto: penulis)"]
Salam Mesin.. Jaya!