Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menabur Kebaikan dengan Donor Darah saat Kelangkaan Stok Darah Selama Bulan Ramadhan

24 Juli 2015   16:37 Diperbarui: 24 Juli 2015   16:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membawa surat pengantar dari loket darah bagian B di lantai dasar sebagai pengganti surat permintaan dari pihak RS, kemudian menuju lantai 5.  Jumlah pendonor dari keluarga pasien adalah 2 (dua) orang yakni saya dan adik saya, masing-masing akan disadap sebanyak 350 cc sehingga total 700 cc untuk memenuhi kebutuhan 500 cc sang pasien sesuai saran dari pihak dokter RS.

Sebelum penyadapan darah dilakukan, saya menyerahkan surat pengantar loket kepada petugas administrasi di lantai 5 depan lift. Kemudian petugas mengisi kolom formulir pendaftaran sesuai informasi RS dan menyerahkan formulir pendaftaran ke saya untuk dilengkapi data pribadi serta riwayat kesehatan. Formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap diserahkan kepada petugas dalam ruangan aula lantai 5, bagian pendaftaran donor yang berada di sebelah kanan pintu masuk aula. Sekitar 5 menit kemudian, saya dipanggil oleh petugas pendaftaran dan diberikan formulir antrian penyadapan darah dan hasil pengecekan darah . Kemudian dalam 10 menit, saya dipanggil menuju meja pemeriksaan sambil menyerahkan formulir antrian. Petugas memeriksa jenis golongan darah, berat badan dan kadar HB saya dan menuliskan datanya pada formulir antrian. Selanjutnya saya menunggu panggilan dokter sekitar 5 menit kemudian untuk pemeriksaan fisik mengunakan alat bantu stetoskop. Dokter mengisi data pemeriksaan fisik pada formulir antrian dan meminta saya menyerahkan formulir ke meja petugas penyadapan darah. Saya menunggu di bangku dekat bilik ruangan penyadapan darah sekitar 30 menit sebelum petugas penyadapan memanggil saya.

 

Dalam bilik ruang penyadapan darah, terdapat sebanyak 10 (sepuluh) kursi pendonor dan semuanya terisi. Dua orang pendonor dilayani oleh seorang petugas, proses penyadapan 350 cc sekitar 20 – 30 menit. Kantong darah dan botol sampel darah langsung yang dari pendonor langsung di masukkan ke lemari penyimpanan darah. Selesai proses saya menuju meja pengambilan hidangan ringan dan kartu donor. Saya segera menerima kantong hidangan dan mengambil air minum yang tersedia serta duduk di area meja makan depannya.  Saya dan adik saya segera menikmati minuman kemasan kotak berupa susu dan jus jeruk setelah meneguk dua gelas air minum. Kemudian meramu mie gelas dengan air panas yang tersedia di dispenser minum terdekat. Setelah istirahat sambil menyantap mi instan gelas dan kue wafer, saya menyerahkan kertas slip merah formulir antrian kepada petugas admin dekat lift untuk memperoleh surat kode booking pengambilan darah. Darah akan diproses paling lama selama 20 jam dan dapat diambil setelah ada saya besok siang menelpon kantor PMI dan ada konfirmasi dapat diambil. Pengambilan kantong darah di loket B menggunakan tool box khusus berbentuk kotak dari bahan Styrofoam, bisa pinjam dari bagian bank darah RS atau beli di lantai 2 kantor PMI seharga 35 ribu rupiah.

 

Besok hari, adik saya telepon ke PMI dan kantong darah sudah bisa diambil pada sore hari. Dua kantong darah, dia serahkan ke bagian bank darah RS dan diproses kembali selama 2 jam untuk disesuaikan volume kantongnya menjadi 500 cc dari 700 cc , sesuai kebutuhan pasien. Akhirnya proses tranfusi darah sebanyak dua kantong dapat diserap ke tubuh pasien selama kurun waktu 12 jam. Pasien dapat kembali normal kadar HB-nya dan berangsur pulih kesehatannya  sehingga dapat pulang ke rumah.

 

Kelangkaan stok darah pada bulan puasa kiranya tidak menjadi agenda tahunan berulang. Dengan tulisan ini saya mengajak pembaca sekalian untuk peduli kemanusiaan. Betapa bermanfaatnya sumbangan darah kita bagi pasien dalam menyembuhkan bahkan menyelamatkan nyawa manusia. Di bulan yang penuh rahmat dan berkah, sumbangan darah kita bagi saudara-saudari yang membutuhkan adalah perbuatan yang sangat mulia.

 

Mari kita bersama-sama, meluangkan waktu dan raga kita untuk membantu sesama manusia dengan menjadi donor darah setiap 3 bulan sekali. Secara khusus, di saat yang paling membutuhkan yakni di bulan Ramadhan. Niscaya, sumbangan kita tidak akan sia-sia dan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.  Semoga bulan Ramadhan tahun depan, saya dan teman pembaca berkesempatan menabur kebaikan dengan secara sukarela menjadi pendonor darah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun