Pejalan kaki di ibukota Jakarta khususnya daerah Jakarta Selatan telah kehilangan hak jalannya. Trotoar tersedia hanya untuk tumpang kaki seorang pejalan kaki sahaja. Lebih tragisnya trotoar pejalan kaki lebih sering digusur oleh galian jalan, parkir motor, parkir mobil, kabinet telepon, lapak pedagang kaki lima, dan pohon penghijauan.
Perjuangan pejalan kaki Jakarta telah digagas oleh teman-teman pemerhati lingkungan yang berkantor di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Media online kisah perjuangan mereka bisa pembaca akses dan gabung di facebook page Koalisi Pejalan Kaki :Â https://www.facebook.com/pages/Koalisi-Pejalan-Kaki/283870605010966
Hari ini saya coba update foto trotoar jakarta selatan, jalan Mampang Prapatan dan jalan HR Rasuna Said.
koordinat GPS :
6°14'26.3"S 106°49'32.2"E
[caption id="attachment_370061" align="aligncenter" width="300" caption="Trotoar Hilang Kabel Menyembul (foto pribadi - edrol)"][/caption]
[caption id="attachment_370064" align="aligncenter" width="300" caption="Kabel Menyembul Trotoar (Foto Pribadi- edrol)"]
Tak jauh dari sisi jalan tersebut tepat dekat jembatan penyebrangan Transjakarta, trotoar jadi parkir mobil mewah.
[caption id="attachment_370065" align="aligncenter" width="300" caption="Trotoar Parkir Mobil Mewah (foto pribadi - edrol)"]
Otomatis, pejalan kaki harus menyingkir dan terhimpit dengan pengendara sepeda motor. Pejalan kaki di daerah ini cukup banyak dan sangat beresiko tinggi disambar bus, sepeda motor.
Kemudian saat memasuki jalan HR Rasuna Said, tepatnya di sepanjang jalan dari gedung Wisma Kodel hingga Gedung Telkomsel. Lagi-lagi ada galian perbaikan trotoar setelah tahun lalu diperbaiki dan dhias bangku taman, kini tanaman hijau dan taman dekat trotoar pun tergusur. Gambar foto dari unduahn google maps yang sempat saya capture ulang:
Koordinat GPS :
6°12'35.2"S 106°49'48.5"E
[caption id="attachment_370068" align="aligncenter" width="300" caption="Trotoar depan gedung Lina sebelum digusur ( capture foto dari google maps)"]
[caption id="attachment_370067" align="aligncenter" width="300" caption="Trotoar setelah digusur, penuh timbunan galian (foto pribadi - edrol)"]
Kini pejalan kaki harus berjuang sebagaimana penarik gerobak dalam foto. Pejalan kaki bersentuhan langsung dengan jalan aspal, konflik dengan pengendara sepeda motor. Situssi ini sudah berlangsung selama kurun waktu 2 minggu. Ini adalah update per hari ini tanggal 28 Oktober 2014.
Mari berjuang demi kenyamanan pejalan kaki, kaum mayoritas yang tak berdaya di rimba beton Jakarta. Rebut kembali hak pejalan kaki.
Salam Pejuang Trotoar!
edrol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H