Kemenangan semu
Edrida Pulungan
Engkau dilahirkan untuk jadi pembunuh
Kau bahagia diatas penderitaan anak-anak yang wafat
Mereka yang terlahir tak berdosa
Hitungan detik kembali pada sang pencipta
Meski tangisnya sudah menyapa dunia
Kau bahagia melihat seorang ibu meratap kehilangan anaknya
Reruntuhan rumah dengan debu serta bau amis darah
Tidak akan tercium sampai ke hidungmu
Mungkin engkau masih menonton channel TV kesayanganmu
Menikmati kopi sambil tertawa terbahak-bahak
Ambisimu terwujud
Menjadi penguasa dunia
Karena tak ada yang mampu menghentikanmu
Kamu bicara di depan media tanpa merasa berdosa
mereka akan menjaga negerinya hingga tetes darah terakhir
Tak akan ada jiwa baja sekuat mereka
Setelah kau luluh lantakkan tanah ini
Kau hancurkan rumah mereka
Kau hancurkan impian anak manusia
Kau biarkan anak-anak, orangtua dan para ibu mereka
berjalan ratusan meter di perbatasan
Gaza hancur
Hingga ke Rafah
Apa sebenarnya yang kau inginkan
Darah para anak-anak syuhada
Ibu- ibu yang kehilangan anknya
Seorang ayah yang menggenggam tangan anaknya yang mati direruntuhan
Hingga akhir hayat mereka mengucapkan La ilaha Illalloh
Engkau hanya menumpuk amarah dan nafsu serakahmu
Membangun kemenangan semu
Demi nafsu angkaramu
Selamat Tuan
kamu sudah menghancurkan generasi paling berani di dunia
Senjatamu tak akan mampu menakutkan mereka
Engkau akan terus hidup dalam mimpi buruk
Selamat datang di neraka Sijjin
Selamat menikmati perbuatanmu di dunia Tuan
Selamat menikmati secangkir bara api dan nanah busuk
Selamat Tuan
Namamu abadi sepanjang zaman
Pembunuh yang meminum darah manusia setiap hari
Hingga membusuk perutmu
Kemenanganmu semu
Kamu kalah
Karena hingga nafas terakhir
Tanah Palestina dijaga para syuhada
Jakarta, 6 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H