Batik Keraton
Edrida Pulungan
                                                Gambar : penulis memakai batik doc pribadi
Jemari itu bagaikan roda waktu
Berjalan di selembarkain
Pekerjaan hati
Penuh kelembutan, kehalusan, kesabaran dan ketelitianÂ
Sejuta makna bagi pemakainya dari
kain gendongan, baik untuk menggendong bayi  hingga busana adat
bahkan model ternama dalam pagelaran busana yang mendunia
Batik bukan sekadar kain bercorak
Motif parang barong, parang klitik, Â huk, udan liris, rujak shente, cemukiran, kawung, semen
Tiap goresan malam pada kain batik bagaian untaian doa
Meraih Kemakmuran, sentosa, kedamaian, ketabahan hati dan kebahagiaan
Dalam filosofi warna dan makna Ungkapan
Harapan  terbaik dari sang pembatik untuk sang pemakai
Indahnya batik keraton dengan sejuta maknanya
Diwariskan dari generasi ke generasi
Hingga diakui dunia melalui UNESCO
Sungguh indahnya warisan leluhur
Akankah budaya karsa tergerus dan menjadi luntur
Terhantarkan puisi mengabadikan jemari zaman
Keraton ngayogyakarta, 2018
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H