Lelaki yang menyembunyikan rembulan di bilik jiwanya
Aroma tanah basah dengan tetesan hujan semalam memberi kisah pada kursi panjang di taman
Tanah tandus yang tabah sisa kemarau
Berdamai dengan hujan
Ada bait puisi yang kau hadiahkan setelah malam mengejar fajar
Rembulan tersipu malu
Pasrah bersembunyi di bilik jiwamu
Teranglah jiwa itu
Lapang dan damai karena bulan
Menerangi gelap pekat ruang sunyi
Bergembiralah lelaki itu
Karena separuh waktunya akan menjadi puisi keabadian
Ditemani sinar rembulan yang menerangi setiap jalan jalan panjang
Kota Patriot, Bekasi 5 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H