Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki yang Menyembunyikan Rembulan di Bilik Jiwanya

30 Mei 2019   19:14 Diperbarui: 30 Mei 2019   19:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki yang menyembunyikan rembulan di bilik jiwanya


Aroma tanah basah dengan tetesan hujan semalam memberi kisah pada kursi panjang di taman
Tanah tandus yang tabah sisa kemarau
Berdamai dengan hujan

Ada bait puisi yang kau hadiahkan setelah malam mengejar fajar
Rembulan tersipu malu
Pasrah bersembunyi di bilik jiwamu

Teranglah jiwa itu
Lapang dan damai karena bulan
Menerangi gelap pekat ruang sunyi
Bergembiralah lelaki itu
Karena separuh waktunya akan menjadi puisi keabadian
Ditemani sinar rembulan yang menerangi setiap jalan jalan panjang

Kota Patriot, Bekasi 5 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun