Perempuan Berhati RembulanÂ
Engkau perempaun yang selalu bersinar
yang selau bersinar
di gelap pekat malam
mengikat
memikat
erat
hatinya
Perempuan berhati rembulan
Mengirim pesan kemarin
Setelah semusim menghilang
Berkirim khabar cinta
Cinta yang begitu meneduhkan
Jiwa mereka yang mencari pelabuhannya
Bagi hati yang sesat dalam labirin rasa
Sepotong senja menyapanya
Melihat langsung kebola matanya
tatapan itu begitu teduh
dari seorang perempuan berhati rembulan
Senja berpikir Perempuan itu semakin menua
Namun selalu tegar bagai karang lautan
dalam buncahan ombak yang riuh mengutuk keteguhan cintanya
Perempuan itu luruh dalam mimpinya
membawa cintanya kepada hati yang menghilang
berkeping-keping retaknya
direkatkannya kembali dihatinya
cintanya dititipkan pada setiap hati yang telah kering telah meluap
dibawa mengalir oleh sungai yang kering kerontang
perempuan itu tak pernah lelah mengirimkan cintanya
pada bintang
pada matahari
pada venus
pada mars
pada bumi
pada waktu
pada hari yang tak pernah kembali
dan diapun menata hatinya yang selalu berbagi
lirik-lirik ode kenangan pelipur lara
Perempuan berhati rembulan
tak pernah kehilangan cintanya
dia menyinari semua cinta
dan sinaran rasa
membenamkannya dalam kemilau cahaya
Jakarta, 3 juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H