Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kursi Panjang di Taman

1 Agustus 2017   19:01 Diperbarui: 2 Agustus 2017   03:35 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kursi Panjang di Taman

Dibarisan kursi kayu berwarna putih itu

Dibawah pohon pinus yang merangas

Merpati-merpati putih terbang

Sesekali meletakan paruhnya

Digenangan air kolam

Semalam hujan datang

Mereka berpesta pora

Melihat sepasang kekasih

Di kursi panjang itu

Pagi beranjak siang

Siang menjemput senja

Perempuan itu menatap mata kekasihnya

Tajam sekali

Lelaki itu menapat wajah perempuannya

Sendu sekali

Bercangkir cangkir kopi

Habis sudah

Lalu lelaki itu berkata

Sudah hujan ayo kita pulang

Perempuan itu tidak ingin pulang

Dia tidak beranjak dari tempat duduknya

Tiba tiba matahari semakin meninggi

Perempuan itu meneteskan air mata

Hatinya gundah

Melihat hari semakin senja

Namun tak satupun

Kata kata yang keluar dari mulut laki laki itu

Ditaman itu dia hanya berharap satu saja

Lelaki itu akan menunaikan janjinya

Namun

Apa yang terjadi dengan waktu

Kursi panjang putih itu menjadi saksi

Bahwa dia pernah

Mengenal seorang lelaki

Yang bermata sendu

Yang lupa mengucapkan rindu

Taman suropati 29 Juli 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun