Aku berdiri di bilik-bilik kosong
Tapi aku temukan banyak cermin disana
Kulihat dirimu dari jauh
Kulihat mereka dari dekat
Semua sedang sibuk dengan kehidupannya
Semua sibuk dengan keinginannya
Semua berlomba dalam deru waktu
Serial kehidupan menjadi terbuka di lini masa
Semua perasaan, doa dan kegiatan ini itu dikabarkan disana
Kamu melupakan aku
Aku tak ingin melihat mosi kamu dengan wajah melengkung keatas atau mengungkapkan kebawah
Mengirimiku rasa sesalmu
Tak bisa hadir dalam acara wisudaku
Tak bisa kirimkan mawar di hari lahirku
Â
Tak bisa temani aku berjalan pada Minggu pagi di taman
Tak bisa bangunkan aku pagi setelah kamu begadang semalaman
Â
Pada tumpukan kertas kerja
Pada bilangan pertemuan penting
Pada semua target yang harus kamu dapatkan
Pada semua janji yang kau ingkari
Â
Aku cuma khabarnya edan singkat
Semoga kamu bisa baca
Jika kita beruntung kita bisa bertemu  di bandara
Aku pamit dan berangkat
Aku sudah siapkan sarapan telur dadar kesukaanmu
Juga teh hijau penurun kolestrol mu
Hatiku kantor paling sepi di dunia
Namun kini riuh dengan semua jawaban
Bahwa kita tak mungkin bersama
Â
Jakarta, 2 Mei 2017
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H