Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hatiku Kantor Paling Sepi di Dunia

2 Mei 2017   21:32 Diperbarui: 2 Mei 2017   22:04 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berdiri di bilik-bilik kosong

Tapi aku temukan banyak cermin disana

Kulihat dirimu dari jauh

Kulihat mereka dari dekat

Semua sedang sibuk dengan kehidupannya

Semua sibuk dengan keinginannya

Semua berlomba dalam deru waktu

Serial kehidupan menjadi terbuka di lini masa

Semua perasaan, doa dan kegiatan ini itu dikabarkan disana

Kamu melupakan aku

Aku tak ingin melihat mosi kamu dengan wajah melengkung keatas atau mengungkapkan kebawah

Mengirimiku rasa sesalmu

Tak bisa hadir dalam acara wisudaku

Tak bisa kirimkan mawar di hari lahirku

 

Tak bisa temani aku berjalan pada Minggu pagi di taman

Tak bisa bangunkan aku pagi setelah kamu begadang semalaman

 

Pada tumpukan kertas kerja

Pada bilangan pertemuan penting

Pada semua target yang harus kamu dapatkan

Pada semua janji yang kau ingkari

 

Aku cuma khabarnya edan singkat

Semoga kamu bisa baca

Jika kita beruntung kita bisa bertemu  di bandara

Aku pamit dan berangkat

Aku sudah siapkan sarapan telur dadar kesukaanmu

Juga teh hijau penurun kolestrol mu

Hatiku kantor paling sepi di dunia

Namun kini riuh dengan semua jawaban

Bahwa kita tak mungkin bersama

 

Jakarta, 2 Mei 2017

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun