Kepada Fikar W Eda
Â
Selepassenja di Kota EndeÂ
Kusaksikan rumah cinta di pengasingan
Miniatur ruang dan benda yang berbicara
Warisan sejoli Soekarno dan Inggit dalam romansa
Kisah cinta yang bermuladari segelas kopi tubruk
dan rinai hujan kota kembang yang telah sunyi
Hinggaberadu gelisah
KapanIndonesia berkiprah di mata dunia
Lamunanpanjang dan jiwa seni tak pernah menepi
Mengantarkankannyadalam naskah tonilÂ
Menghiburdiri dengan alunan musik biola tua
Â
Bergelas-gelaskopi tubruk telah dihabiskan
Kertasberisi naskah bertebaran di meja
Aromacerutu dan  wangi kopi menyatu
Denganaroma tanah yang tersiram
Sampaikan salamku pada para penyair bangsa
Akuingin habiskan bergelas kopi tubruk
singgahdi Takengon di kota Banda AcehÂ
danmenikmati kopi tubruk hasil racikan pemuda Aceh
Â
Selepasini aku mau sampaikan
Indonesiaberjasa pada masyarakat Banda Aceh
Karenakopi juga kehangatan konfrensi Asia Africa tercinta
Dalam fatwasecangkir kopi yang berdiplomasi
Â
Banda Aceh, September 2014