Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Stasiun Terakhir di Kelopak Matamu

9 Agustus 2016   17:58 Diperbarui: 9 Agustus 2016   18:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

saat ramai dan riuh ribuan mata dan kaki yang terburu-buru

berebut mengejar waktu dan tempat duduk

dan pandanganku merunduk

dan aku dan kamu diantara mereka

dalam degup hati yang sumringah

berbinar di hati yang mewah

Keretapun berhenti

Kita akan melangkah

Menjemput cita-cita dengan tujuan berbeda

Namun kita telah bersama dalam prosesi pagi

                             Keberangkatan kita dilangkah yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun