Mari menikmati baris-baris bait dalam puisi. semoga mengindahkan jiwa dalam petikan makna di setiap katanya. Puisi Pical Gadi saya pilih untuk jadi pembahasan karya sastra meski pemahaman saya tentu masih minim namun saya ingin mengapresiasi puisi yang mencerminkan akan pilihan jalan, pemaknaan pada pengetahuan dan cinta serta simbol koper yang melekat pada judul puisi
Bisa dibaca di sini
Bila waktu membagi diri menjadi besok dan kemarinÂ
kamu akan selalu berada di tengah di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Menengok ke belakang untuk memindahkan jejak yang tertinggalÂ
atau memandang ke depan untuk menyapa jejak yang belum terjadi. .
Koper pengetahuan akan bertambah setiap kali bertemu persimpangan.
Kian lama kian berat memangÂ
tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit meninggalkannyaÂ
atau membawanya serta saya jadi teringat dengan puisiÂ
Puisi  tersirat tentang tema dari puisi ini adalah tentang “pilihan dalam kesendirian,serta perjalanan dengan sebuah pilihan yang dapat mempengaruhi hidup kita dimasa depan, dan setiap pilihan yang kita ambil akan membuat hidup menjadi berbeda, dan meskipun perjalanan begitu jauhnya tetap harus di tuntaskan. Seperti refleksi puisi Robert Frost yang memilih diantara persimpangan meskipun ada perbedaan tentang perjalanan yang jarang dilewati.
Â
 The Road Not Taken
 By Robert Frost
Â
 Two roads diverged in a yellow wood,
 And sorry I could not travel both
 And be one traveler, long I stood
 And looked down one as far as I could
 To where it bent in the undergrowth;Â
  Then took the other, as just as fair,
 And having perhaps the better claim,
 Because it was grassy and wanted wear;
 Though as for that the passing there
 Had worn them really about the same,
Â
 And both that morning equally lay
 In leaves no step had trodden black.
 Oh, I kept the first for another day!
 Yet knowing how way leads on to way,
 I doubted if I should ever come back.
Â
 I shall be telling this with a sigh
 Somewhere ages and ages hence:
 Two roads diverged in a wood, and I—
 I took the one less traveled by,
 And that has made all the difference.
Â
Namun  akhirnya setiap insan menuju perjalanan keabadian yakni kematian,Dan untuk perjalanan spiritual ini bisa dibaca tntas dalam buku Komaruddin Hidayat dengan judul Psikologi Kematian yang sangat sufistikÂ
Â
dan bisa dilihat dalam baris puisi Pical dibawah ini
Kadang kamu harus bertemu persimpangan tanpa tanda selatan, utara, barat daya, timur laut, samping kiri, atas, tenggara atau barat.
Tak perlu takut memilih karena setiap pilihan yang salahÂ
hanya akan kembali membawamu kembali. .
Kalau kamu meninggalkan sebagian koper-koper ituÂ
kamu akan menemukannya kembali masih pada tempatnya.
Tidak ada pencuri dalam perjalanan ini.
Bahkan jantungmu pun masih akan berdetak di tempat yang sama jika kamu tanggalkan. .
Bila kenangan membagi diri menjadi pahit dan manisÂ
kamu akan selalu berada di tengah di antara pilihan yang tidak terlalu sulit.
Mengecup kepahitan agar betah bersamamuÂ
atau mencium yang manis agar kerasan di sampingmu. .
Koper berisi cinta akan bertambah setiap kali kamu mengecup dan mencium.Â
Kian lama kian berat memang tapi kamu berada di antara pilihan yang tidak terlalu sulit meninggalkannya atau membawanya serta. .
Tinggalkanlah koper-koper itu tidak ada pencuri dalam perjalanan ini. .Â
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakarÂ
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan. .
Hanya ada satu kabar buruk.Â
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakangÂ
an sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimuÂ
di depan jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembaliÂ
semua pengetahuan dan cinta yang tertinggalÂ
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu. --------
sebuah permenungan, Makassar 29 Juli 2016
Saya membaca sajak ini dan berhenti bernafas berkali-kali pada setiap titiknya. Seolah setiap kata membawa saya pada jeda makna aksara. Bahasanya begitu sederhana dan tercerna secara dialogis. Tiada metaforik namun filosofis makna beredar disetiap kata
Koper pengetahuan dan cinta seperti kisah tentang perjalanan seorang insan untuk menemukan setiap jalan dan pilihan di persimpangan. Lalu semua jalan yang dipilih tiada yang salah. Hanya menjadi bekal untuk dibawa pulang oleh diri sendiri.
Pencarian terhadap ilmu akan jadi oase berkepanjangan karena semua pengetahuan adalah bermakna dan bermanfaat untuk kehidupan dan jiwa tak pernah terpuaskan dalam meraih cita
lalu Pical juga menegaskan sekali lagi tentang makna kebebasan untuk terus berjalan dan tidak meragu melangkah. hal itu terungkap dalam larik-larik puisi
Tinggalkanlah koper-koper itu tidak ada pencuri dalam perjalanan ini. .Â
Tak usah khawatir.
Setiap ons debu jalanmu telah ditakarÂ
setiap jengkal yang kamu tapaki telah dihitung oleh Sang Pencatat.
Dia seperti matahari yang selalu mengawasi perjalananmu.
Tidak akan ada satu pun perjalanan yang terlewatkan. .
Kemudian Pical mengakhiri puisinya dengan ketegasan yang lembut bahwa setiap jejak  masa lali akan memiliki maknanya sendiri begitu juga masa depan yang masih panjang dihadapan dan tiada yang tahu apa yang akan ada di depan .Â
Hal itu terlihat dalam bait terakhir puisinya
Hanya ada satu kabar buruk.Â
Perjalanan ini tidak memiliki ujung.
Sepanjang apa pun jejak-jejak yang tertinggal di belakangÂ
an sejauh apa pun jejak-jejak yang menantimuÂ
di depan jiwamu tidak akan pernah merasa terpuaskan
sampai kamu menemukan kembaliÂ
semua pengetahuan dan cinta yang tertinggalÂ
dan melangkah lebih jauh dari ruang dalam kepalamu
Â
Namun dalam bait puisi tersebut tersirat kebebasan dan keberanian melewati semua jalan dan koper semakin penuh untuk diangkat atau koper tersebut harus dikurangi isinya jika sudah menjadi beban berat untuk dibawa melangkah. Namun semuanya akan menjadi perjalanan yang menyenangkan jika ikhlas menjalaninya atau melelahkan jika tiada tujuan Namun semua perjalanan selalu memiliki misteri seperti pilihan itu tersendiri dan terkadang tidak sesuai dengan yang kita bayangkan. Selamat atas Puisinya mas Pical Hadi Ya :)
selamat membawa koper pengetahuan dan cinta. salam inspirasi perempuan pecinta Puisi
bisa dibaca di edpulungan.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H