aku melihat telaga pada sepasang bola matamu
hingga aku terjatuh
memandangmu dan tersungkur
dalam pandanganku yang utuh
penuh peluh
hingga ku yakin kepada TuhanÂ
yang  begitu sempurna
menciptakan sepasang bola matamu yang indah
dan menghipnotisku dalam detiknya
mungkin mata yang paling bening kuselami
hanya mata indahmu
Namun kepada pemilik sepasang bola mata itu
yang tak pernah melihatkuÂ
dalam labirin waktu
buang angkuhmu
tahukah kamu
Tiada lelah kumemandangmu
Tak bergemingÂ
Tak berdenting
Seperti pokok cemara yang mudah menari dan lunglai
dibuai angin di rantingnya
Seperti melati yang wangi menusuk aromaku
diujung helai di kelopaknya
namun mataku hanya membingkai sepasang bolamatamu
dan membiarkan telaga dan syurgawi yang kuselami
dalam imajinasi diamku
Maka Kepada Tuhan pada Sepasang bola matamu
Aku rindu
Aku terpaku
keluarkan aku dari dunia kelamku
Aku terperosok dalam lumpur
dan Aku merindu Tuhan karena sepasang bola matamu
katakan pada Tuhan
Aku ingin dirindu
Aku ingin indah
dalam pandanganNya yang syahdu
Aku ingin Dia tahu aku pecinta yang merindu
Nuzulul qur'an Ramadhan dalam kelopak rindu
Masjid Kubah emas, Â juni,Depok 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H