Masih dalam suasana Ramadhan, tepat pada tanggal, saya menerima undangan dari Kick Andy tanggal 23 juli 2014 dengan judul episode “Belajar Dari Masa Lalu” bersama rekan blogger yang lain seperti Ani Berta dan Alfan Renata untuk menghadiri Acara Taping Kick Andy Show dengan ciri khas unik, selain edukatif, informatif juga menghibur dengan Narasumber Asep Stroberi, Didit Maulana dan Feliyanto. Setelah perjalanan kurang lebih satu jam akhirnya saya sampai di studio yang sudah tumpah ruah dengan penonton dan langsung registrasi untuk mendapatkan kupon makan, doorprize dan buku yang katanya akan dibagikan pada akhir acara. Untunglah bisa langsung berbuka puasa dan menunaikan sholat magrib yang tak jauh dari stage.
Taping kali ini unik karena mengulas kisah sosok-sosok yang sukses dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dengan pekerjaan yang dijalanai nya sekarang. Karena diantara meraka ada yang kuliah karena mengambil jurusan mengikuti nasehat orangtua, maupun keinginan sendiri tapi akhirnya bukan memilih bidang tersebut untuk digeluti meraih kesuksesan. Walaupun demikian mereka mereka tetap profesional mengelola potensi dari bidang lain dan hasilnya kesuksesan yang menggembirakan meskipun dilalui ujian, cibiran di masa lalu. Namun bukankah kesuksesan terjawab dengan membuktikan orang lain salah terhadap perspektif dasarnya terhadap kita?
Masing-masing pemonton di studio mengambil tempat duduk masing-masing. Dan yang menarik disamping saya penonton yang keempatnya sudah lanjut usia namun asyik menyaksikan tayangan ini. Wah ternyata Kick Andy digemari banyak usia. Begitu juga dengan kami para blogger duduk manis dan tersenyum dan meski tak janjian kami ternyata kompak memakai corak merah dan semangat duduk di barisan tengah dan paling strategis menyaksikan tayangan tersebut dengan bahagia, senang dan sumringah. Asyiknya.
Gambar 1. Para undangan blogger duduk di barisan paling tengah memakai batik merah doc.pribadi
Narasumber yang dihadirkan pertama terlihat senyum dan santai berjalan kepanggung terlihat masih muda, namun siapa sangka dia adalah Asep Stroberi, pemilik restoran Nagreg, ternyata beliau adalah lulusan IKIP Senirupa dan punya keahlian ukir mengukir. pada saat itu Asep masuk di IKIP karena latar belakang orangtuanya adalah guru dan ingin anaknya menjadi guru karena profesi tersebut dipastikan mendapatkan penghasilan yang tetap. Disaat kuliah Asep terbiasa mandiri dan mendapatkan penghasilan dari pekerjaan mengukir kayu, dan kebiasaanya membuat saat sarapan pagi hingga makan malam. Banyak juga temannya yang tertarik mencicipi nasi liwetnya yang ternyata enak hingga dijual pada yang memesan. Bahkan nasiliwet yang dimakan saat sarapan akhirnya lembek dan diolah lagi dan dikasih nama" nasi liwet melarat", Bersama sang isteri yangs emula adalah pegawainya akhirnya Asep membuka restoran Nasi Liwet Asep Stroberi yang disingkat menjadi Rumah Makan ASSTRO dan menyajikan berbagai menu nasi liwet serta menu masakan Sunda lainnya. Rumah makan yang sudah mempunyai cabang di Nagreg, Kadungora, Cimaragas, Ciawi dan Tarogong ini mengambil lokasi yang ramai. Daerah tanjakan Nagreg yang dianggap kurang startegis membuka usaha karena daerah tanjakan dari rimbun disulap menajdi restoran yang diburu pelanggan.
Asep juga memberikan warna pada restorannya dengan menanam buah Strawberry di lahan yang luas disekitar kawasan restoran yang bisa dipetik oleh pengunjung, dan juga menciptakan souvenir-souvenir untuk oleh-oleh para pengunjung dengan memberdayakan UKM disekitar kawasan restoran dengan membuka lapangan pekerjaan. Sungguh bakat memasak menjadi awal kesuksesan buat keluarga, karyawannya dan juga masyarakat sekitar. Bukan itu saja Asep juga memberangkatkan seluruh haji keluarga dan karyawannya ke tanah suci sebagai bukti kepeduliannya dan rasa syukurnya atas kesuksesannya itu.
Dan kemudia hadirlah narasumber kedua yang sedang naik daun yakni Didit Maulana yang awalnya kuliah mengambil jurusan arsitek dan kemudian menekuni dunia fashion design Tenun Ikat. Padahal pekerjaan sebelumnya adalah talent coordinator untuk suatu acara kreatif di sebuah stasiun televisi swasta, Didit tergerak untuk membuat desig pakaian dari Tenun Ikat namun bergaya modern. Didit ingin mengembangkan fashion kain tenun agar lebih di kenal oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia seperti sosok Miss Universe, Maudy Kusnaidi pada Festival Film Cannes, dan juga pemimpin dunia dalam konferensi APEC dan ada juga client yang mengajak Didiet untuk bekerjasama membuat pakaian Boneka Barbie dengan menggunakan kain tenun ikat. Sekali lagi bakat yang menghantarkan Didiet pada kesuksesannya bukan ijazahnya.
Gambar 3. Aneka desain fashion pakaian wanita dan pria rancangan Didiet Maulana doc.pribadi
Gambar 4. Didiet menyerahkan syal tenun ikut yang modis dan menarik kepada Andy F Noya yang doc.pribadi
Narasumber ketiga adalah Feliyanto yang memiliki latar belakang pendidikan elektro dan sudah menyelesaikan doble master dari luar negeri , namun saat kembali ke Indonesia dia kerja serabutan mulai dari jual baju impor hingga "terjebak" merangkai bunga karena melihat usaha temannya yang tidak berkembang dan lebih jauh lagiusaha Feliyanto merambah pada usaha Wedding Organizer , klien Fely bertambah banyak mulai dari sahabat, keluarga presiden, menteri, bahkan istana negara pun memakai jasanya.Karena cita rasa Fely terhadap seni begitu tinggi. Bahkan dalam acara tersebut Fely memperakterkkan kebolehannya menata meja untuk makan malam yang diperlihatkan di studio dengan alat meja sederhana, kain brokat gading dan taburan kalung mutiara dan lilin, hasilnya luar biasa dan anggun serta memukau para hadirin yang hadir.
Dalam episode Kick Andy begitu banyak inspirasi yang kita peroleh, salah satunya adalah kesuksesan tak hanya dilihat dari pekerjaan yang kita dapatkan dari latar belakang pendidikan atau ijazah yang kita dapatkan diperguruan tinggi tapi bisa juga dari bakat yang diasah dan kemampuan yang dimiliki serta keyakinan bahwakesuksesan datang setelah ketekunan berkarya dan pengalaman jam terbang yang banyak serta tak takut untuk mencoba berbagai kesempatan dan peluang. Kami juga sempat berpose dengan Kick Andy dengan buku hasil karya kami yang baru selesai dengan judul Sepucuk Rindu untuk Aisyah yang Setia dan Diatas langit Eropa Melamarmu yang mendapat perhatian dari Andy. Semoga kelak bisa tampil juga diatas panggung Kick Andy yang sangat inspiratif. Oh ya kami juga mendapatkan buku Adji Silarus yang inspiratif judulnya sejenak hening. Sungguh senang rasanya.
Kesan yang kami dapatkan saat menghadiri acara ini adalah ternyata bukan hanya selembar ijazah yang menghantarkan seseorang pada pekerjaan yang menghantarkannya pada kesuksesan, tetapi juga bisa ditempuh dari bakat yang terasah untuk meraih kesuksesan sejati sehingga bermanfaat bagi sesama. Luar biasa. Jangan lupa saksikan Kick Andy yang akan tayang 29 agustus 2014. Salam inspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H