Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Lelaki Pengingatku

24 September 2014   00:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:47 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan semua puisi yang kulupakan semua baitnya

Karena semua puisi kubiarkan pergi berlari

Mengejar takdirnya sendiri-sendiri

Untuk apa mengikat aksara

Karena bagiku semua punya rumahnya

Biarlah mereka berkelana

Aksara titipan semata

Hadir dan pergi jua

Bermaknalah semua aksara dalam bait puisi

Jika engkau mengakui semua puisi itu tergubah untukmu juga

Bukan hanya ilusi dan imaji yang tepekur dengan waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun