COBA deh perhatiin. Rasanya perempatan jalan Kuningan, Jakarta Selatan, dari arah Mampang ke Kuningan, tidak ada garis setop. Lalu apa salahnya? Itu dia, sepintas memang gak ada masalah. Tapi saya mendengar keluhan bahwa pemotor selalu bablas di depan lampu pengatur lalu lintas jalan. Walau, gak jarang ada juga pemobil yang kebablasan. Seorang teman berujar, kalau tidak ada garis setop, patokannya tiang lampu pengatur tadi. Secara teori, untuk memudahkan melihat pergantian warna. Artinya, pengguna jalan tahu kapan untuk bergerak. Balik lagi soal garis setop, rasanya dinas perhubungan DKI Jakarta mesti responsif. Sepatutnya segera membuat marka jalan garis setop dan zebra cross di area tersebut. Seperti saya lihat, Kamis (2/2/2012) pagi, area itu menjadi ajang bebas. Pengendara berhenti sesuka hati. Di sisi lain, kita tahu bahwa kecelakaan lalu lintas jalan bisa dipicu banyak faktor. Salah satunya bisa jadi karena rambu atau marka jalan yang tidak jelas. Ketiadaan rambu dan marka jalan bisa membingungkan para pengguna jalan. Kapan dibenahi pak? (edo rusyanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H