KAGET campur miris. Itu yang saya rasakan saat membaca twitter @tmcpoldametro, Minggu (22/1/2012) siang. Disebutkan bahwa mobil Daihatsu Xenia warna hitam menabrak pejalan kaki. Delapan orang tewas, satu kritis, dan lainnya luka-luka. Belakangan saya membaca di situs Vivanews.com soal kecelakaan tersebut. Bahkan, di siaran langsung breaking news Tvone, sekitar pukul 14.03 WIB disebutkan bahwa mobil tersebut tiba-tiba oleng dan menabrak pejalan kaki di sekitar Jln Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Vivanews menyebutkan, mobil dalam kecepatan tinggi dari arah Gambir menuju arah Tugu Tani. Di dekat lampu merah Gambir menuju Jalan Ridwan Rais, pengemudi berusaha mengerem karena para pejalan kaki yang usai bermain futsal menyeberang. Karena tak bisa direm, setir dibanting ke trotoar namun akibatnya mobil terguling-guling menimpa sejumlah pejalan kaki dan remaja yang baru saja bermain futsal. Akibatnya, 12 orang terkena tabrakan. Tvone menjelaskan, empat orang di dalam mobil, termasuk pengemudi, selamat. Kabar beredar, seperti dilansir Vivanes.com, kendaraan penabrak remnya blong, di sisi lain kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Selain menimbulkan korban jiwa, insiden tersebut juga merusak satu halte bus. Sebuah tragedi anak manusia pada awal 2012. Sebuah berita hitam bagi Jakarta. Siapa pun tak ingin terlibat kecelakaan. Jalan di Jakarta memiliki catatan kelam terkait kecelakaan lalu lintas jalan. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata korban tewas akibat kecelakaan sebanyak tiga orang tiap harinya. Faktor manusia masih mendominasi sebagai pemicu kecelakaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H