BANYAK orang dibuat terkesima ketika Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) mendeklarasikan pemakaian mobil Esemka Rajawali sebagai mobil dinas. Jokowi dan wakilnya, Hadi Rudyatmo, sontak membuat geger masyarakat. Pejabat kok pakai mobil dinas Rp 95 juta per unit buatan domestik. “Mobil ini cukup nyaman. Saya ingin mendorong anak-anak SMK lebih kreatif. Kenapa harus tidak bangga memakai produk mereka?” sergah Jokowi saat dialog yang ditayangkan langsung Metro TV, Selasa (3/1/2012) petang. Topi yang dibahas dalam tayangan tersebut seputar ‘Mimpi Mobil Nasional’. Selain Jokowi, ada juga Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi Kementerian Perindustrian dan seorang narasumber dari Asosiasi Otomotif Nusantara. Seru juga diskusinya. Sayang saya tak sempat menikmati diskusi hingga tuntas. Jokowi memang sosok fenomenal. Bagi saya, langkah memilih kendaraan sport utility vehicle (SUV) bermesin 1.500cc Esemka Rajawali, patut dicermati. Patut diberi apresiasi. Asal memang benar tujuannya untuk mendorong para siswa SMK Solo kian kreatif dan bisa juga mendorong menggeliatnya industri mobil nasional. Esemka Rajawali yang diklaim memiliki kandungan lokal hingga 80% itu, sudah barang tentu memakai mesin impor. Bukan buatan anak negeri. Di tengah itu semua, di bagian lain, langkah Jokowi mendapat respons berbeda. Situs detik.com menulis komentar Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo yang menganggap langkah Jokowi adalah sembrono. “Bangga itu boleh. Bangga bahwa anak-anak kita bisa berkarya luar biasa. Tapi kebanggaan itu yang terukur dong. Lha ini belum apa-apa, teruji saja belum kok sudah ada yang berani pasang pelat nomor (untuk kendaraan dinas -red). Sembrono itu namanya. Kalau nanti sampai nabrak kebo gimana. Tidak usah cari muka lah,” sergah Bibit, seperti dilansir detik.com.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI