Di sebuah warung di pinggiran Kompasiana, terjadi sedikit keributan
“Mbak, yang sopan dong !”“Monyet, Dongo, Tolol. Somprett F***U ! Kamu ga tahu siapa saya?”“Kayaknya sih seperti orang !”“Anjing, psyco, Penjahat kelamin, westing time apa lubilang?”“Mbak belajar dong jadi manusia !”
Ternyata si Mbak sedikit terpojok tetapi masih dalam keadaan nafas masih panas dan sesak, ketika itu pula seorang temannya yang kebetulan lelaki berkumis langka yang ingin menjadi pahlawan berfikir virtual yang ukurannya 1-1=0 berkelebat mendekat...
Monyet lu,sontoloyo,anak bau kencur,jijik iiii ! kamu belum siapa saya?”“Mas Kumis dan Bertopeng (karena dia pahlawan virtual),,,,,belajardong jadi manusia !”“Kurang ajar ente ini, memangnya kami apa? Kami ini kanmanusia. Kokdisuruh belajar jadi manusia?”“Tapi, mas kumis bertopeng dan mbak memang perlu belajar menjadi manusia kok !”“Wong edan, goblok,exchebionist, PK, kepalamu bejat. Tak sobek-sobek nihkalau ngomonggitu sekali lagi ! Dasar otak Mesum. !”“Malu, mas, kalau memang manusia kelakuannya dan bicaranya masih menggunakan bahasa binatang terus !”“A a..nj...*ng,,Ba…bab….iii..ente bikin gue marah dan dongkol aja !”“Makanya belajar jadi manusia, mbak..mas !” HATI-HATI JILBABNYA JATUH...BEGITU JUGA DENGAN KUMIS TIPISMUSruduuuk….Braak..bruk..gedebuk……ada yang jadi korban keseruduk kerudung,selendang leher,topeng,”logo love” yang sedang menggamuk....loveeee ???
Manusia sama saja dengan binatangSelalu perlu makanNamun caranya berbedaDalam memperoleh makananBinatang tak mempunyai akal dan pikiranSegala cara halalkan demi perut kenyang biar tertawa hahahaBinatang tak pernah tau rasa lidah tajamPadahal di sekitarnya banyak yang halusNamun kadangkalaAda manusia seperti binatangBahkan lebih keji dari binatangTampar kiri kananAlasan untuk tertawa terbahak-bahakPadahal semua tahu dia tertutup berkerudung bahkan bertopeng dan sedikit berkumis langka
Cipikacipiki-EBF-
sambil menyeruput milo hangat dan kripik singkong menjelang senja J
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H