Mohon tunggu...
edo murtadha
edo murtadha Mohon Tunggu... Foto/Videografer - I love traveling, making video

The best idea is the one that you're doing!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Untung Tak Menyerah, Air Terjun Raja ke 7 Ini Indah!

22 Januari 2020   08:24 Diperbarui: 22 Januari 2020   08:28 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalimat yang Sudah lama aku dengar tapi baru kali ini aku mempercayainya. Usaha tidak akan menghianati hasil. Apapun pekerjaannya dan apapun yang dilakukan. 

Selama usaha yang dikerjakan dan dilakukan secara maksimal tanpa mengenal kata letih dan capai rasanya Hasilnya pun pasti tidak akan menghianati proses usaha yang sudah dilalui.

Kunjungan saya ke Morotai di tahun lalu mengajarkan saya akan hal itu. Saat itu saya bertemu dengan seorang Traveler dari Jerman. Yang notabenenya adalah mereka yang tidak mengenal lelah saat dihadapkan dengan tempat baru dan petualangan petualangan baru.

Berbekal motor pinjaman salah satu teman dari Tobelo sesampainya kami di Morotai sekitar sore hari kami masih punya waktu sekitar tiga jam atau empat jam sampai matahari betul betul sembunyi dibalik awan berganti jaga dengan bulan.

Hotel sudah dibooking dan barang barang yang membuat yang cukup membebani punggung kami pun sudah tergeletak santai di dalam kamar kecil yang berkasih ini. Tapi bukan mari beristirahat yang muncul dari teman baru ini tapi "ayo kita pergi ke air terjun raja" Mumpung masih ada waktu. Begitu katanya.

Sumur umur aku menjadi tahu memperkenalkan diriku kepada dunia digital sebagai Traveler aku belum pernah mendengar nama air terjun raja ini. Dan hal inilah yang kadang membuat aku iri dengan para teman teman Traveler lainnya dari berbagai negara yang mampir ke Indonesia. 

Bukan hanya tempat tempat mainstream yang terkenal membanjiri sosial media dan internet tapi mereka juga melakukan riset terkait wisata wisata lokal yang Mungkin belum banyak di Jamah dan terpampang jelas di layar kita.


Karena rasa ingin tahu dan rasa tidak mau kalah oleh bule akhirnya aku mengiyakan ajakan nya untuk pergi ke air terjun raja yang berada di desa raja di pulau Morotai. Berdasarkan meps sekitar 18 km dari tempat menginapku hari itu.

Tapi ternyata oh ternyata selain sinyal yang tidak stabil jarak ke sana pun terasa segar lebih jauh dari yang dibayangkan. Karena sepanjang perjalanan yang kita lihat hanyalah Ilalang Ilalang dan hutan serta Perkampungan yang kita keluar Masuki.

Akhirnya kurang lebih satu setengah jam bersepeda motor bersama si bule ini aku sampai di desa raja. Setelah tanya sana dan tanya sini akhirnya kita parkir di pinggir sungai dan meneruskan berjalan kaki mengikuti aliran sungai dan masuk ke dalam hutan.

Kurang lebih satu sampai 2 km akhirnya kami sampai di sebuah air terjun. Dan aku bisa bilang bahwa itu adalah air terjun yang kami maksud. Setelah ditengah perjalanan kami bertemu dengan pemburu yang menggunakan senapan angin kami mampir sebentar duduk dan mengobrol dan menanyakan tentang air terjun tersebut.

Salah satu dari mereka mengatakan bahwa air terjun inilah yang dinamakan air terjun raja tapi air terjun yang pertama kali kami temui hanyalah air terjun tingkat pertama dari tujuh tingkat air terjun raja di desa raja kepulauan Morotai. Karena saat itu asam uratku mulai kambuh aku berharap kamu tidak pergi untuk menanjak dan melihat air terjun ke tujuh dari rangkaian air terjun raja tersebut.

Dokpri
Dokpri
Tapi lagi lagi entah itu karena perasaan yang "ah sayang banget sudah di negara Indonesia tapi aku tidak melihat semuanya" dari si bule ini atau memang merasa penasaran yang kupunya sudah dipupuk oleh rasa penasaran yang dia miliki sebelumnya akhirnya kami berdua pun memutuskan untuk treking ke atas demi melihat air terjun ketujuh dari air terjun raja ini.

Belum lagi menurut penduduk lokal, Hanya butuh sekitar 30 min atau setengah yang the treking ke atas sampai kami bertemu dengan air terjun ketujuh dari air terjun raja. Ternyata oh ternyata 30 min sudah berlalu entah kakiku yang memang lambat melangkah atau 30 menit warga lokal dan 30 menit untuk turis seperti kami sangatlah berbeda.

Ketika untuk kesekian kalinya kami istirahat karena aku dan kakiku Si Bule akhirnya membuka pembicaraan, Sebaiknya kita sudahi pencarian air terjun ke tujuh ini karena memang 30 menit yang dijanjikan sudah berlalu. Dan malam pun akan segera tiba.

Dokpri
Dokpri
Tapi bukan mengiyakan ajakannya rasa penasaranku kini lebih besar daripada rasa Sakit di kakiku. Lalu aku pun berkata kepadanya, "baiklah, tapi bagaimana jika kita coba 5 min lagi berjalan ke atas dan kalau pun pada akhirnya kita tidak menemukannya ya sudah paling tidak kita pernah mencarinya".

Akhirnya kami meneruskan trekking di atas jalanan tanah merah yang membelah hutan di sana. Dan 5 menit  itupun terbayarkan sudah. Akhirnya pulang yang menunjukkan kami ber ada di jalan yang tepat sudah terlihat. Letih dan rasa sakit pun se akan terbayarkan karena akhirnya kami Menemukan air terjun ke tujuh itu.

Bukan air terjun yang deras seperti air terjun pada umumnya tapi air terjun yang tenang dan kolam kolam kecil berbentuk bath tub yang terbuat secara alami yang kami temukan di atas sana.

Sayang rasanya sampai di atas sana sudah sangat sore dan mataharipun sudah semakin tenggelam.

Dokpri
Dokpri
Tak banyak yang kami lakukan di sana karena matahari juga sudah mengingatkan kami untuk segera pulang. Belum lagi akses menuju tempat parkiran motor tadi betul betul melewati hutan Belantara dan melewati sungai. 

Jadi setelah menikmati pemandangan yang ditawarkan oleh air terjun raja ke tujuh ini serta puas mengambil beberapa foto dan video kami memutuskan untuk kembali karena cahaya matahari sudah semakin minim.

Kalau kalian kompasianer sudah sampai membaca sampai di paragraf ini ada baiknya untuk mendukung Imajinasi dari tulisan ini menonton video saya yang ada di atas.

Terima kasih sampai jumpa di tulisan berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun