Mohon tunggu...
Edo Media
Edo Media Mohon Tunggu... Jurnalis -

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kenapa Jakarta Macet? Ini Lho...

12 November 2014   16:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Dia bergerak mengikuti arus perjalanan warga. Jika pagi hari arusnya akan bergerak dari Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi menuju Jakarta. Sebaliknya jika sore hari arus kemacetan bergerak dari Jakarta menuju Depok Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Tempat yang saya survey, sementara waktu di jalur lalu lintas dari istana negara sampai Ciputat, Jakarta Selatan.

Coba perhatikan antara jam 4 sore sampe jam 7 malam maka lalu lintas di kawasan Jalan Medan Merdeka, jalan protokol Jalan MH Thamrin, Sudirman sampai bundaran Senayan, macet total. Demikian pula di kawasan Rasuna Said hingga Mampang Prapatan. Semua kendaraan karyawan yang bekerja di gedung-gedung pencakar langit seolah janjian, semua keluar menuju jalan Thamrin-Sudirman, Rasuna Said, Kuningan, untuk pulang ke rumah.

Sementara jam 4 sampe 5 sore, di kawasan Blok M masih bergerak normal karena belum kedatangan rombongan mobil dari Thamrin Sudirman yang sedang bermacet-macetan tadi. Nanti begitu jam 7 malam sampe jam 9 malam Blok mulai macet karena sudah "kebanjiran" arus mobil dari Thamrin-Sudirman menuju arah Depok, Bekasi, Bogor dan Tangerang. Dan jam 9 malam Thamrin sudah mulai surut kepadatannya.

Sementara jam 4 sore sampe jam 6 sore di kawasan Lebak Bulus hingga Ciputat masih normal dan lancar. Macetnya wilayah ini biasanya terjadi antara jam 8 malam hingga jam 12 malam. Tumpahan juga dari pergerakan Thamrin-Sudirman dan Blok M.

Jalur-jalur kemacetan tersebut bergerak di dalam arus lalin yang terkait dengan perjalanan warga dari kantor di Jakarta menuju rumah mereka di kawasan pinggiran daerah penyangga ibukota.

Artinya, kemacetan itu terjadi seperti banjir bandang. Bergerak menuju arah penyangga ibukota seperti Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi.

Menurut hemat saya, inilah salah satu faktor penyebab kemacetan yang terjadi. Jakarta dijejali gedung perkantoran dan mal. Otomatis aktivitas pusat perkantran dan warga bekerja, bertumpu di Jakarta.

Warga yang tadinya tinggal di Jakarta tergusur akhirnya minggir di wilayah penyangga. Padahal dia masih bekerja di Jakarta. Kita bisa lihat dengan belakangan ini sekolah di Jakarta mulai kekurangan siswa dan sekolah di kawasan Bodetabek kebanjiran siswa.

Menurut sensus 2010 di Jakarta terdapat 9.607.787 penduduk dan jumlahnya membengkak menjadi 12 juta warga saat jam bekerja.

Solusi dari saya: Ayooo kita tata ulang tata ruang di Jakarta. Buat Jakarta lebih nyaman bagi warganya. Caranya? Membangun Jakarta dan lahan yang masih tersisa dengan cara seperti ini. Dalam satu kawasan dengan area satu hektar misalkan. Disini dibangun gedung perkantoran, tempat hunian bisa apartemen murah atau rumah susun layak dan ruang terbuka hijau atau taman dengan luas sekitar 1.000 meter persegi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun