Dia mengatakan, pesantren-pesantren NU selalu mengajarkan bahwa mencintai dan menjaga negara juga merupakan bagian daripada iman. Hal ini dapat dijumpai dalam keseharian para santri NU dan para kiai.
As'ad mendapat penghargaan Bintang Emas karena telah mengabdikan dirinya kepada badan intelijen selama tiga dekade pada berbagai pemerintahan. Ia dipercaya menjadi pimpinan Badan Intelijen Negara pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan menjabat sampai masa pemerintahan kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Peraih doktor kehormatan dari Universitas Diponegoro ini juga disebut "Kiai Intelektual" karena rajin menulis buku tentang Pancasila dan pluralisme. Pengalamannya dalam menyelami dunia Islam di Timur Tengah membuat Kiai As'ad juga menulis soal gerakan radikal atau terorisme di Timur Tengah. Tokoh pengagum almarhum KH Abdurahman Wahid ini dikenal sangat ramah kepada siapapun....(EDO)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H