Mohon tunggu...
Edo Media
Edo Media Mohon Tunggu... Jurnalis -

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Faktor X Dibalik Konflik KPK-Polri Belum Terjawab

21 Februari 2015   22:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, kini pengambil putusan di KPK memang harus bisa menjadi anak manis yang bisa dijinakkan, dikendalikan dan harus tahu diri jika ingin mengungkap kasus korupsi besar yang dekat dengan pusaran istana atau melibatkan petinggi Polri.

Era pemerintahan Jokowi ingin mendesain KPK agar tidak bergaya seperti dulu. Di era pemerintahan SBY, KPK sangat tegas dan berani menangkap siapapun yang terlibat korupsi, tak pandang bulu apakah ia masih pejabat aktif, menteri atau jenderal polisi sekalipun.

Apakah kita kemudian rela melepaskan begitu saja KPK dilemahkan. Pemerintahan Jokowi sudah sukses menjinakkan KPK dengan cara teror kriminalisasi. Dimana endingnya memang "menghilangkan" Samad dan BW yang dianggap membahayakan dan tidak bisa dikendalikan. Dibawah pimpinan sementara yang baru, KPK diharapkan bersedia "berkomunikasi", lebih bisa diajak "berkoordinasi" dengan Polri dan tidak lagi mengutak atik dapurnya Polri.

Kembali saya mengutip kalimat penuh filsafat dari maha guru dan panutan saya KH Abdurrahman Wahid :

"Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan tidak ada yang mudah. Karena kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan kita memerangi kedzaliman. Kita ini bukan tokoh mitos, kita ini punya anak, istri dan keluarga, pasti mengenal rasa takut. Meskipun takut kita jalan terus, ada yang berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga diri kita ditetapkan"

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sang Bapak Bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun