Mohon tunggu...
Edo Media
Edo Media Mohon Tunggu... Jurnalis -

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hatta Lebih Unggul Dari Zulkifli, Kenapa?

28 Februari 2015   05:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_353273" align="aligncenter" width="300" caption="Hatta Rajasa (Sumber Foto: Kompas.com)"][/caption]

Figur Hatta Rajasa dinilai banyak kalangan lebih pas memimpin Partai Amanat Nasional daripada rivalnya Zulkifli Hasan. Pasalnya, Hatta dinilai lebih mampu membangun komunikasi kader partai hingga level grass root. Selain itu Hatta dinilai mampu membangun PAN ke depan lebih besar lagi. Terbukti dibawah kepemimpinan Menko Perekonomian di era pemerintahan SBY, suara PAN naik cukup besar 53 persen atau naik jadi 9,5 juta suara.

Demikian rangkuman pandangan dan analisa pengamat politik dari Habibie Center Bawono Kumoro, pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Firman Noor, dan pengamat politik Bima Arya jelang Kongres PAN di Bali, akhir pekan ini.

Menurut Bawono Kumoro, hasil polling terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan Hatta lebih baik dari Zulkifli. "Jika dilihat dari kualitas komunikasi politik terhadap para kader, Hatta dinilai paling baik di mata para kader PAN," ujar jebolan Universitas Paramadina.

Sensus CSIS dilakukan pada 16-19 Februari 2015 juga menunjukkan para Ketua DPD PAN sangat menghargai keberhasilan Hatta dalam menaikkan perolehan suara pada Pemilu 2014.

"Hasil sensus nasional CSIS dimana 42,77 % ketua-ketua DPD PAN mendukung Hatta Rajasa menunjukkan prestasi dalam menaikkan suara di pemilu lalu sangat dihargai mayoritas elite dan kader partai tersebut,” ungkap Bawono. Dengan prestasi itu, Bawono menilai Hatta memiliki modal bagus menuju pemilihan Ketua Umum PAN.

Sementara itu pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor juga menyampaikan bahwa selama satu periode memimpin PAN, track record Hatta cukup berhasil. Dalam penilaiannya, kader PAN di daerah pun lebih mendukung Hatta dibanding Zulkifli.

Apalagi dengan figur Hatta yang berhasil menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto, ini menjadi  nilai plus tersendiri. Ditambah Hatta juga berhasil meningkatkan suara PAN diantara kecenderungan suara Partai Islam lain yang mayoritas turun. "Ini yang jadi kelebihan Hatta dibanding Zulkifli,” ujar Firman.

Senada dengan Bawono dan Firman, Ketua DPP PAN yang juga menjabat Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga menyatakan peluang Hatta untuk kembali memimpin PAN cukup terbuka, meskipun ditentang oleh Ketua MPP Amien Rais yang lebih memilih besannya, Zulkifli Hasan. Sama seperti Bawono Kumoro dari Habibie Center, Bima juga merujuk peluang Hatta berdasarkan sensus yang dilakukan CSIS.

Menurut Bima, hasil sensus yang menunjukkan Hatta lebih baik dari Zulkifli menjadi bukti keberhasilan Hatta dalam memimpin PAN selama lima tahun ini. Bima yakin Hatta akan kembali terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode kedua dan mampu meningkatkan elektabilitas partai pada pemilihan legislative dan presiden 2019. "Seperti yang sampaikan sebelumnya, ada yang bilang Hatta tak fokus urus partai. Buktinya, tak fokus saja elektabilitasnya tinggi, apalagi fokus," tegas Bima dalam pesan singkatnya, Jumat (27/2).

Sebagaimana diketahui pada Kamis (26/2), CSIS merilis hasil sensusnya untuk mengetahui peluang dua kandidat, yiatu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan dalam pertarungan memperebutkan kursi Ketua Umum PAN.

Dalam sensus tersebut, CSIS mewawancarai 28 ketua DPD tingkat provinsi dan 484 ketua DPD kabupaten atau kota pada 16 Februari-19 Februari 2015. Hasil sensus menunjukkan bahwa Hatta lebih berpeluang memimpin kembali PAN, dibandingkan dengan Zulkifli. CSIS menyatakan sensus ini bisa menjadi referensi pemilihan Ketua Umum PAN dalam kongres yang digelar 28 Februari-2 Maret 2015.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun