menurut pandangan teori eksistensialisme manusia memanifestasikan dirinya didalam situasi-situasi kongret. Aliran ini menjelaskan kondisi manusia yang dimaksud bukanlah hanya berupa ciri-ciri fisiknya misalnya tubuh dan tempat tinggalnya tetapi juga seluruh momen yang hadir pada saat itu, seperti perasaan senang, kecemasan, kegelapan dan lainnya. Manusia eksistensial lebih sekedar manusia alam (suatu organisme/alam, objek) seperti pandangan behaviorisme, akan tetapi manusia sebagai "subjek" serta manusia dipandang sebagai satu kesatuan yang menyeluruh, yakni sebagai kesatuan individu dan dunianya. Manusia tidak dapat dipisahkan sebagai manusia individu yang hidup sendiri tetapi merupakan satu kesatuan dengan lingkungan dan habitatnya secara keseluruhan. Manusia (individu) tidak mempunyai eksistensi yang dipisahkan dari dunianya dan dunia tidak mungkin ada tanpa ada individu yang memaknainya. Individu dan dunia saling menciptakan atau mengkonstitusikan (co-constitute). Dikatakan saling menciptakan (co-constitutionality), karena manusia dengan dunianya memang tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya. Tidak ada dunia tanpa ada individu, dan tidak ada individu tanpa ada dunia. Individu selalu kontekstual, oleh karena sebab itu tidak mungkin bisa memahami manusia tanpa memahami dunia tempat eksistensi manusia, melalui dunianyalah maka makna eksistensi tampak bagi dirinya dan orang lain. Sebaliknya individu memberi makna pada dunianya, tanpa diberi makna oleh individu maka dunia tidak ada sebagai dunia.
Referensi
https://www.psychologymania.com/2011/09/psikologi-eksistensial.html. (2011). From https://www.psychologymania.com.
Setiawan, J. (2018). Pemikiran Postmodernisme dan Pandangannya terhadap Ilmu Pengetahuan. Vol. 28, No. 1 (2018), p. (25-46).
Soelaeman, M. (1988). Suatu Telaah tentang Manusia-Religi Pendidikan. Depdikbud.
Suseno, F. (2009). Menjadi Manusia Belajar dari Aristoteles. Yogyakarta: Kanisius.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI