Mohon tunggu...
Antonius Fredo
Antonius Fredo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Manusia yang Manusiawi

7 Desember 2024   17:11 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hakikat manusia 

Manusia adalah mahkluk yang berpikir ia mempunyai hasrat untuk mengetahui  segala  sesuatu.  Atas  dorongan  hasrat  ingin  tahunya,  manusia  tidak  hanya bertanya  tentang  berbagai  hal  yang  ada diluar  dirinya,  tetapi  juga  bertanya tentang  dirinya  sendiri.  Dalam  rentang  ruang  dan  waktu,  manusia  telah  dan selalu berupaya mengetahui dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai  pendekatan  (common  sense,  ilmiah,  filosofis,  religi)  dan  melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropobiologi, psikologi, politik)

Dalam  kehidupannya  yang  nyata  manusia  menunjukkan  keragaman  dalam berbagai  hal,  baik  tampilan  fisiknya,  strata  sosialnya,  kebiasaannya,  bahkan sebagaimana dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusiapun bersifat ragam  sesuai  pendekatan  dan  sudut  pandang  dalam  melakukan  studinya. Alasannya bukankah karena mereka semua adalah manusia maka harus diakui kesamaannya  sebagai  manusia?  (M.I.  Soelaiman,  1988).  Berbagai  kesamaan yang  menjadi  karakteristik  esensial  setiap  manusia  ini  disebut  pula  sebagai hakikat  manusia,sebab  dengan  karakteristik  esensialnya  itulah  manusia mempunyai martabat khusus sebagai manusia yang berbeda dari yang lainnya. Contoh: manusia adalah animal rasional, animal symbolicum, homo feber, homo sapiens, homo sicius, dan sebagainya.

Mencari  pengertian  hakikat  manusia  merupakan  tugas metafisika,  lebih spesifik lagi adalah tugas antropologi (filsafat antropologi). Filsafat antropologi berupaya mengungkapkan konsep atau gagasan-gagasan yang sifatnya mendasar tentang manusia, berupaya menemukan karakteristik yang sifatnya mendasar tentang  manusia,  berupaya  menemukan  karakteristik  yang  secara  prinsipil (bukan gradual)  membedakan  manusia  dari makhluk  lainnya.  Antara  lain berkenaan dengan: (1) asal-usul keberadaan  manusia,  yang  mempertanyakan apakah  ber-ada-nya  manusia  di  dunia  ini  hanya  kebetulan  saja  sebagai  hasil evolusi atau hasil ciptaan Tuhan?, (2) struktur metafisika manusia, apakah yang esensial  dari  manusia  itu  badannya  atau  jiwanya  atau  badan  dan  jiwa; (3) berbagai karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia, antara lain berkenaan dengan individualitas, sosialitas.

Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan "prinsip adanya" (principede'etre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang "sesuatu yang  olehnya"  manusia  memiliki  karakteristik khas  yang  memiliki  sesuatu martabat khusus" (Louis Leahy, 1985). Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan), struktur  metafisikanya  (contoh:  manusia  sebagai  kesatuan  badan-ruh),  serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk  individual,  sebagai makhluk  sosial,  sebagai makhluk  berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama).

Konsep Manusiawi 

Berbeda dengan kata 'manusia,' yang berlaku untuk hal-hal yang berbeda berdasarkan konteksnya, Kata 'manusiawi' mengacu pada menunjukkan kebaikan dan kepedulian terhadap orang lain. Menjadi manusiawi terhadap orang lain, baik hewan maupun manusia, adalah kualitas yang perlu dikembangkan di dunia modern. Meskipun ada banyak perkembangan di dunia dan dalam kehidupan orang -orang secara materi, kualitas -kualitas manusiawi seperti belas kasih, peduli pada orang lain, gerakan yang membantu tampaknya menghilang. Istilah manusiawi secara khusus menyoroti kualitas khas ini pada orang.

Aristoteles berpandangan bahwa manusia utama harus senantiasa mengarahkan tujuan hidupnya dengan kekuatan intelektual dan etis menuju keutamaan diri manusia, baik keutamaan dalam berpikir maupun keutamaan dalam bertindak. Hal demikian merupakan konsekuensi logis yang sejalan dengan temuannya bahwa manusia adalah "animal rationalle" (rumusan yang diikuti Driyarkara dalam memandang manusia). Aristoteles memberi tekanan makna keutamaan manusia pada kekuatan maupun kemantapan inteletual sekaligus juga kekuatan maupun kemantapan etis yang ada pada diri manusia itu (Suseno,2009: 42). Dengan merunut pandangan Aristoteles tersebut, nampak bahwa dalam diri manusia terkandung dimensi etis yang menjadi ciri khas eksistensi manusia dan menjadikan manusia bisa bereksistensi secara lebih manusiawi, lebih sempurna dan utuh sebagai substansi manusia.

Meskipun demikian, kualitas manusiawi orang menghilang. Pernyataan ini dapat dibuktikan melalui meningkatnya jumlah perang, pembantaian dan peristiwa kekerasan yang terjadi. Mereka menyoroti fakta bahwa terlepas dari keberadaan manusia yang berkelanjutan di planet ini, esensi dari apa yang dianggap sebagai manusiawi memudar.

Manusiawi Dalam Diri Manusia 

          Istilah memanusiakan manusia sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika sedang membahas hal-hal yang berkaitan dengan perikemanusiaan. Memanusiakan manusia artinya menghormati dan menghargai sesama. Di Indonesia, memanusiakan manusia telah diajarkan lewat Pancasila, tepatnya melalui sila ke-2 yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Berikut diantaranya seperti saling menghargai dan menghormati, menolong orang yang sedang kesusahan, tidak semena-mena terhadap orang lain, dan berteman dengan siapa saja. Sila ini mengajarkan masyarakat agar selalu adil dan tidak membedakan latar belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun