Lalu, di dalam Hadits,
"Jumlah para Nabi 124.000 orang, 315 orang diantaranya mereka adalah rasul. Banyak sekali." (HR. Ahmad, no. 22288).
Kita bisa melihat, bahwa Nabi tidak sebatas yang diceritakan di dalam Qur'an saja. Ada pada setiap umat, dan jumlahnya banyak sekali.
Kalau kita berpikir 124.000 itu sedikit jika dibandingkan dengan luasnya bumi, maka pikirkanlah batas penutup Nabi, yaitu sejak Nabi Muhammad pada abad ke 7 Masehi. Dahulu, daratan di bumi tidak seterpecah dan seterbagi-bagi seperti sekarang, kata "umat" tidak sebatas penduduk satu kota, apalagi satu kelurahan.
Kata umat mengacu pada suatu bangsa atau masyarakat, satu bangsa bisa sangat luas wilayahnya. Ada berapa bangsa yang kita kenal selama ini dalam sejarah? Kira-kira 300-an rasul atau 120-an ribu Nabi itu terlalu sedikit, cukup atau banyak?
Maka misalnya ada umat yang bernama D di suatu wilayah X, dan pada saat itu sudah diutus seorang nabi kepada mereka, maka ketika mereka terpecah atau bermigrasi, yang awalnya bernama umat D, sekarang menjadi umat A, B dan C, sejatinya umat C sudah pernah diutuskan seorang Nabi kepada mereka. Sisanya, para penerus nabi, orang-orang yang berpegang teguh terhadap ajaran Nabi mereka dahulunya yang punya peran untuk meneruskan dan mempertahankan ajaran Nabi mereka.
Wallahu A'lam Bisshowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H