Mohon tunggu...
Guido Gusthi Abadi
Guido Gusthi Abadi Mohon Tunggu... Penulis - Spiritual-Being

Seorang Mahasiswa Psikologi yang mempunyai interest di bidang Filsafat, Sosial, Psikologi, Teologi, Agama, Spiritual, dan Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Nabi dan Rasul Islam Hanya Ada di Timur Tengah?

16 November 2024   00:17 Diperbarui: 16 November 2024   00:39 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Timur Tengah sekitar tahun 1950, oleh Norman J. Padelford. Sumber: www.historicpictoric.com

Kalau kita baca di dalam Al-Qur'an, atau lebih banyak lagi di Qisashul Anbiya, hampir semua Nabi dan Rasul dalam Islam yang diceritakan memang berada di wilayah Timur Tengah saja. Namun, apakah memang demikian kenyataannya?

Sebagai prolog, memang --- di dalam literatur utama Islam --- seolah-olah pusat dunia ini hanya ada di Timur Tengah saja: tapi apa alasan sebenarnya? Karena Al-Qur'an bertujuan mengajarkan hikmah. Revelation ini ditunjukkan atau diajarkan dengan dibacakan, sehingga memang awal-awalnya, "target pasar" nya adalah orang-orang Arab. Pendapat ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin, Sayyid Qutb dalam Fi Zhilal al-Qur'an, serta Fakhrudin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib.

Sehingga, yang terkandung di dalam Al-Qur'an, adalah yang mereka kenal, mulai dari cerita Ashabul Kahfi, pohon-pohon kurma dan anggur, hingga nama-nama para Nabi yang disebutkan --- ini adalah sesuatu yang mereka ketahui. Dan ingat, tujuannya adalah hikmah, bukan sejarah, bukan pula science. Di luar dari referensi ulama-ulama Islam yang saya sebutkan tadi, ada pula beberapa referensi dari orientalis dan sekuler.

Misalnya, dalam A History of God (Sejarah Tuhan), Karen Armstrong menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah teks yang "terkontekstualisasi" --- ia disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Arab di zaman itu --- dengan menggunakan simbol-simbol budaya lokal serta kisah-kisah di Timur Tengah. Ia-pun menambahkan, bahwa tujuannya memang untuk menyampaikan pesan spiritual, bukan memberikan informasi atau sejarah secara literal.

Kemudian juga Montgomery Watt, seorang pakar sejarah studi-studi Islam, menjelaskan dalam bukunya Muhammad at Mecca, bahwa Al-Qur'an adalah wahyu yang terkait dengan konteks sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat Arab pada masa itu. Ia juga menjelaskan, bahwa Al-Qur'an menggunakan elemen-elemen yang akrab dengan masyarakat, agar dapat menyampaikan pesan moral dalam bentuk yang dapat diterima.

Namun, apakah itu berarti memang para Nabi dan Rasul hanya ada di Timur Tengah saja?

Di Al-Qur'an sendiri, kita bisa melihat bahwa tidak semua nabi yang diceritakan,

"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul di antara kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.."
(QS. Al-Mu'min, ayat 78)

Dan dijelaskan pula, bahwa setiap umat itu ada rasulnya,

"Dan setiap umat (mempunyai) rasul. Maka apabila rasul mereka telah datang, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil dan sedikitpun tidak dizalimi."
(QS. Yunus, ayat 47)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun