Mendengar kata Baduy, apa yang terbayang? Yup! Alamnya yang asri dengan masyarakat yang ramah dan terjaga kelestarian tradisinya. Â Salah satu destinasi yang tidak boleh dilupakan saat ke Baduy adalah berkunjung ke Jembatan Akar. Seperti namanya, jembatan ini memang dikelilingi oleh akar tumbuhan besar yang menjadikannya unik dan menarik.Â
Untuk bisa sampai ke jembatan ikonik ini tidak mudah, perlu effort yang luar biasa karena medannya memang menantang. Tanjakan dan turunan serta sebagian yang sangat licin, perlu stamina prima untuk bisa sampai ke sana. Namun setelah menapakan kaki dan melintasi jembatan unik ini, semua lelah selama perjalanan akan langsung hilang.Â
Rute ke Jembatan Akar
Bagi yang ingin melihat langsung Jembatan Akar, harus benar-benar menyiapkan diri untuk medan berat yang harus dilaluinya. Sebaiknya tidak datang sendiri, tetapi bersama rombongan dan minta dipandu oleh penduduk asli. Tujuannya agar jangan sampai tersesat karena harus melewati jalan perkampungan yang terjal.Â
Selain itu, pengunjung pun harus berinteraksi dengan masyarakat asli. Jika tidak mengetahui tradisi, kebiasaan dan hal-hal yang diperbolehkan serta dilarang, bisa menyinggung masyarakat lokal tersebut. Pemandu akan menjadi perantara komunikasi serta menjadi penunjuk jalan agar Anda tidak sampai tersesat.Â
Untuk bisa sampai ke Jembatan Akar dari berbagai wilayah memang paling enak menggunakan kendaraan pribadi, kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Namun jika ingin merasakan pengalaman yang berbeda atau ingin lebih hemat, bisa menggunakan kereta api, turun di stasiun Rangkasbitung.
Dari stasiun bisa melanjutkan perjalan dengan menyewa angkot yang biasa mangkal tidak jauh dari stasiun. Pintu masuk ke wilayah Baduy berada di terminal Ciboleger, karena itu pengunjung harus menuju ke terminal ini. Sampai di terminal, kita akan disambut dengan patung pak Tani yang berdiri dengan tegak di tengah terminal.Â
Dari terminal inilah perjalanan berat akan segera dimulai. Memasuki perkampungan Baduy hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Di sinilah stamina prima sangat diperlukan. Pengunjung harus berjalan melintasi rumah-rumah tradisional yang berbentuk panggung. Trecking yang harus dilalui agar bisa sampai ke jembatan akar benar-benar menantang karena harus melalui sawah, pematang dan jalan yang naik turun.
Aktivitas di Jembatan Akar
Sepanjang perjalanan kita akan mendapatkan pemandangan yang menarik. Mulai dari pedagang yang menjajakan aneka souvenir khas Baduy, ibu-ibu yang menenun kain dengan alat tradisional dan lainnya. Â Ini menjadi pengalaman yang menyenangkan karena pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan ibu-ibu yang ramah tersebut.
Setelah sampai di Jembatan Akar, apa yang bisa dilakukan? Tentu saja banyak. Pertama dan yang harus dilakukan adalah mencoba berjalan melintasi jembatan tersebut, tentu jika berani. Pasalnya jembatan Akar berada di area yang cukup tinggi dengan dasar berupa sungai yang mempunyai bebatuan besar.Â
Kedua, pastinya harus mengabadikan kunjungan dengan latar hutan yang hijau dan alami tersebut. Banyak spot yang perlu diabadikan, baik saat di atas jembatan maupun di sekitar sungai yang ada di bawahnya.Â
Kegiatan yang tidak kalah menarik lainnya adalah turun ke sungai di bawah jembatan dan membiarkan air sungai tersebut membasahi tubuh. Rasa dinginnya akan membuat pikiran dan badan terasa sangat segar. Selain itu, pengunjung juga bisa bersantai, duduk atau berbaring di atas batu-batu besar yang ada di sungai tersebut.Â
Meski membutuhkan perjuangan ekstra untuk bisa sampai ke Jembatan Akar semua akan terbayar dengan keindahan alam dan pengalaman tidak terlupa merasakan kesejukan air sungai yang sangat jernih. Datang ke jembatan ini bersama rombongan akan memberi pengalaman yang semakin menarik dan berkesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H