Karanganyar (30/7) ― Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) telah mengadakan pelatihan dasar bahasa Inggris bagi siswa Sekolah Dasar di Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 30 Juli 2024 ini berfokus pada penerapan Metode Natural Approach, yaitu sebuah metode yang dirancang untuk membuat pembelajaran bahasa Inggris menjadi pengalaman yang menyenangkan dan alami bagi siswa.
Di tengah tantangan pembelajaran bahasa asing di daerah pedesaan, akses terhadap metode pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami menjadi sangat penting. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNDIP, Edna Ayu Fahira Dasman, memilih Metode Natural Approach sebagai pendekatan dalam mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa SDN 02 Kalijirak. Metode ini dipilih karena pendekatannya yang mirip dengan cara anak-anak mempelajari bahasa ibu mereka, dengan menekankan pada pemahaman dan komunikasi, bukan sekadar menghafal aturan tata bahasa.
Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 18 siswa dari kelas 5 SDN 02 Kalijirak. Dimulai pada pukul 09.30 WIB, kegiatan ini diawali dengan pengenalan materi dasar bahasa Inggris melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif. Mahasiswa KKN UNDIP memulai sesi dengan memperkenalkan kosakata sehari-hari melalui gambar dan alat peraga. Siswa kemudian diajak untuk berpartisipasi dalam permainan yang melibatkan penggunaan kosakata baru tersebut. Aktivitas ini diikuti dengan sesi melihat dan mendengarkan lagu yang berkaitan dengan materi dalam bahasa Inggris, di mana siswa diminta untuk memperagakan dan menirukan lagu tersebut. Pelatihan yang berlangsung selama sekitar satu jam ini mendapat respon yang positif. Siswa tampak antusias mengikuti setiap kegiatan dan mereka menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai pembelajaran kosakata baru dalam bahasa Inggris.
Pelatihan dasar bahasa Inggris dengan Metode Natural Approach yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIP di Desa Kalijirak ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkenalkan metode pembelajaran bahasa yang lebih interaktif dan menyenangkan di kalangan siswa sekolah dasar, serta mendukung pengembangan pendidikan bahasa Inggris di daerah pedesaan.
