Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan sebuah proyek perkotaan yang disebut "The Line" atau Garis yang dapat menampung lebih dari 9 juta orang dalam satu bangunan. Kota futuristik dan inovatif ini akan berlokasi di dekat Laut Merah di sisi barat laut negara Teluk tersebut. Proyek bagunan ini akan memiliki lebar 200 meter, ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dan panjang yang mencapai 170 km.Â
Tentang Perusahaan
Perusahaan yang bertanggung jawab atas hal ini disebut "Neom" dan mereka adalah salah satu proyek arsitektur terbesar dan kontroversial; mereka bertujuan untuk bermimpi besar dan menjadi bagian dari membangun model ekonomi baru untuk negara mereka dan dunia.Â
The Line
Mereka percaya bahwa proyek ini akan merevolusi cara hidup dari segala aspek karena "The Line" akan berjalan menggunakan energi terbarukan, tanpa jalan raya, mobil, atau emisi. Orang-orang akan menggunakan kereta api berkecepatan tinggi sebagai transportasi dan pelayan robot, taksi terbang, dan bulan buatan raksasa sebagai fitur yang ada di "The Line". "The Line" akan menjadi rencana rebranding Arab Saudi untuk menyaingi negara-negara tetangganya seperti Dubai dan Abu Dhabi karena "The Line" akan menjadi daya tarik wisata untuk membangun kembali ekonomi dan kerajaan negara tersebut.
Bagaimana kota ini akan menggunakan 100% energi terbarukan?
Penulis melihat energi yang dibuat dan digunakan dalam pembuatan "The Line" ini akan berasal dari sumber daya alam seperti angin, matahari, dan fasilitas hidrogen ramah lingkungan. "The Line" juga dikatakan akan menjadi tempat penelitian dan pengembangan teknologi baru untuk memfasilitasi transisi ke sistem energi rendah karbon. Mereka melakukan agar bisa mengundang para pengembang yang berencana untuk berkontribusi untuk memiliki proyek hidrogen hijau terbesar di dunia.Â
Kemajuan dalam teknologi
"The Line" akan memiliki kecerdasan buatan atau "AI" yang terintegrasikan ke dalam infrastruktur kota. Menurut penulis, AI ini akan memantau sistem-sistem seperti jaringan energi, pasokan air, dan banyak lagi. Kecerdasan buatan ini juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, konsumsi energi, dan secara keseluruhan meningkatkan efisiensi operasi kota. AI ini seharusnya juga digunakan untuk mengendalikan kendaraan otonom seperti robot pembantu dan drone terbang untuk mengkoordinasikan arah dan jalur robot untuk memastikan keamanan. Namun, ini bukanlah hal yang paling menakjubkan yang akan dikendalikan oleh AI, karena "The Line" ini adalah struktur tertutup, oleh karena itu tidak akan terkena sinar matahari, hujan, atau cuaca lainnya. Oleh karena itu, AI juga perlu mengatur suhu kotanya. AI juga akan bertanggung jawab atas keselamatan, keamanan, perawatan kesehatan, pengelolaan limbah, pertanian, produksi makanan, dan banyak lagi.
Mengapa membangun "The Line"?
Dari pandangan penulis, Â sudah sejak lama Arab Saudi mengandalkan pendapatan dari minyak. Â Jadi dari dengan dibangunnya "The Line", Arab Saudi bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi mereka dengan menciptakan industri seperti teknologi, pariwisata, hiburan, dan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak. Mereka juga bisa memodernisasi negara mereka karena ini sejalan dengan visi mereka pada tahun 2030. Mereka juga memiliki tujuan hidup yang berkelanjutan untuk melakukan konservasi lingkungan dan dampak ekologis yang minimal. Alasan lainnya bisa juga untuk menggabungkan teknologi mutakhir seperti AI, energi terbarukan, dan infrastruktur pintar yang mereka bisa gunakan untuk menarik perusahaan teknologi global untuk inovasi lebih lanjut. Memiliki fitur ini di "The Line" juga bisa menciptakan lapangan kerja dan menjadi warga negara Saudi dan pekerja internasional, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran di Arab Saudi dan dunia.Â
Perkiraann Kegagalan "The Line"
Beberapa orang berpikir bahwa proyek ini akan gagal, termasuk penulis. Sebagai permulaan, banyak orang yang mengatakan bahwa perusahaan Neom sangat mirip kultus karena pemimpin dan pendiri mereka, Mohammed Bin Salman, yang saat ini sedang dikritik oleh publik karena pembunuhan yang terjadi pada tahun 2018 terhadap kolumnis Jamal Khashoggi, yang menurut mereka diperintahkan oleh Mohammed. Alasan lainnya adalah bahwa proyek ini dituduh melakukan greenwashing yang pada dasarnya mereka membuat janji-janji besar untuk mengalihkan perhatian orang dari kenyataannya. Meskipun ada alasan yang mengatakan bahwa hal ini tidak akan pernah ada, tetapi semuanya berawal dari sebuah mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H