Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru Inspiratif Era Kurikulum Merdeka (2024) |Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Deep Learning ?

28 Desember 2024   09:41 Diperbarui: 28 Desember 2024   09:41 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deep Learning selalu bergema di setiap topik pembahasan pada dunia pendidikan Indonesia saat ini. Miskonsepsi yang sering terjadi biasanya mengatakan bahwa deep learning adalah sebuah kurikulum. Namun faktanya beberapa kali penulis mengikuti pelatihan atau webinar mengenai deep learning, setiap narasumber satu pendapat dengan Bapak Mentri bahwa deep learning adalah sebuah pendekatan. Sederhananya pendekatan adalah sebuah proses dalam pembelajaran yang tidak kaku dan tidak bertahap dalam menggunakannya. Tidak seperti model pembelajaran yang harus menggunakan sintaks.

Malam tadi narasumbernya adalah Dr. Cepi Riyana, M.Pd. Beliau adalah Direktur Sistem dan Teknologi Informasi UPI sekaligus dosen kurikulum dan teknologi pendidikan. Beliau menunjukkan beberapa buku deep learning yang menandakan bahwa hal ini bukanlah suatu yang baru. Mengapa deep learning ini diperlukan ? Salah satu jawabannya adalah untuk menjawab mega tren global pendidikan seperti ;

  • Kemanusiaan universal dan kewarganegaraan global
  • Urbanisasi global
  • Demografi Penduduk Dunia
  • Perubahan lapangan kerja
  • Pendidikan dan kemajuan teknologi
  • Perubahan Iklim

Menurut beliau keberadaan deep learning ini diperlukan dalam pembelajaran karena kelemahan sistem pendidikan tradisional yang fokus berlebihan pada hafalan dan kurangnya relevansi dengan kehidupan nyata. Namun beliau setuju dengan salah satu pendapat pendengar tadi malam yang mengatakan deep learning efektif jika beban kurikulum tidak banyak. Deep learning ini cocok di segala mata pelajaran.

Menurut buku berjudul New Pedagogis For Deep Learning karya dari Michael Fullan tahun 2018 bahwa pengembangan keterampilan abad 21 untuk peserta didik adalah kreativitas, kolaborasi, pemikiran kritis, dan komunikasi. Keterampilan ini sangat diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan pribadi dan sosial peserta didik.

Buku berjudul Dive Into Deep Learning : Tools, For Engagement karya dari Joanne Quinn pun menambahkan mengenai teknis penggunaan deep learning ini yakni ;

  • Perlu strategi, alat, dan metodologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik, menantang, dan autententik.
  • Pembelajaran berbasis proyek dan kegiatan auntentik sebagai alat utama untuk menghubungkan peserta didik dengan dunia nyata.
  • Penerapan 6 sikap ( karakter, kewarganegaraan. kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis).
  • Mendorong kemandirian belajar.
  • Evaluasi pada skills dan learning process.
  • Menggunakan teknologi secara efektif.

Lantas bagaimana teknis dalam menggunakan pendekatan deep learning didalam pembelajaran ?

Walaupun di buku bertema deep learning menurut Dr. Cepi tidak ada pernyataan gamblang mengenai gagasan ful ful Bapak Menteri (meaningful, mindful, dan joyful) namun secara tersirat hal ini bisa dihubungkan dan melekat. Ausubel tahun 1963 mengatakan bahwa meaningful ini artinya adalah kebermaknaan. Dalam pembelajaran guru dapat melakukan hal ini ;

  • Mengaitkan pengetahuan atau konsep  sebelumnya yang bermakna kepada konsep baru yang akan diajarkan kepada peserta didik.
  • Menghubungan materi belajar atau tugas dengan konsep relevan yang telah diketahui bersama.
  • Pengetahuan baru harus berinteraksi dengan proses belajar agar bermakna.

Lalu mindful adalah kesadaran. Belajar harus membangun kesadaran. Dalam pembelajaran guru dapat melakukan hal ini ;

  • Menyadarkan tujuan pembelajaran terkait materi yang akan dipelajari agar materi yang dipelajari itu manfaat untuk kehidupan peserta didik.
  • Materi yang dapat praktis diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Selanjutnya adalah joyful yang bermakna menyenangkan. Bukan sekedar hiburan namun menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.

Kesimpulannya mengenai deep learning ini ,dari tahun 2004 hingga 2024 sebenarnya kita sudah menggunakan deep learning didalam pembelajaran. Namun apakah sudah digunakan dengan semestinya atau hanya tetap satu arah saja? Contektual Teaching Learning ( CTL), Pembelajaran Aktif, Kreatif, Edukatif, dan Menyenangkan (Pakem), Saintific Approach, Pembelajaran Proyek (Pjbl), Keterampilan abad 21, Proyek P5, Partisipatif dan Kolaboratif, Link and Match, Inklusi, deretan semua yang disebut ini merupakan bagian dari deep learning. Jadi tinggak kita sebagai guru untuk memperkokoh hal tersebut untuk digunakan secara efektif di setiap pembelajaran. Karena kunci dari deep learning adalah pembelajaran berpusat pada peserta didik. 

Paling penting dari deep learning ini adalah mengenai posisi guru. Posisi guru adalah sebagai orang yang pandai mengkurasi setiap pengetahuan baik untuk materi pembelajaran ataupun pernyataan siswa. Karena ditengah tsunami informasi ditambah dengan kecerdasan buatan ini, keterampilan kurasi sungguh diperlukan. Oleh karena itu guru harus senang membaca dan menganalisis apapun yang tersaji di dunia maya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun