Setiap tahunnya ketika lebaran orangtua penulis selalu menyajikan masakan yang dibuat olehnya. Biasanya yang dimasak adalah sop opor ayam, dan gulai. Kebetulan makanan yang menjadi favorite penulis adalah opor ayam dan gulai. Sebenarnya tidak ada resep warisan keluarga mengenai hal tersebut karena semua orang sepertinya dapat membuat itu. Di undangan pun banyak sekali yang menghidangkan makanan tersebut.Â
Biasanya ketika lebaran karena makanan tersebut adalah favorite , tiga hingga empat piring dalam sehari penulis dapat memakannya. Penulis juga heran mengapa pada saat lebaran perut seakan-akan menjadi seperti tandon air, Apakah pembaca juga merasakan hal yang sama? Â
Keluarga kami biasanya juga membuat kue untuk dimakan bersama dengan tamu. Kue tersebut bernama kue bolu keju. Oleh karena itu dapur menjadi ramai sekali ketika mendekati lebaran dengan ragam masakannya.
Penulis tidak mahir dalam menjelaskan resep makanan karena bukan ahlinya. Namun, alhamdulilah penulis dikelilingi keluarga yang mahir memasak sehingga penulis hanya duduk manis saja sembari membantu untuk memakannya.Â
Tahun ini pun special karena penulis sudah menambah anggota keluarga yakni istri penulis. Istri penulis kebetulan juga mahir dalam memasak, walaupun ketika mencari resep ia hanya melihat Tik tok saja.
Istri penulis biasanya memasakan penulis yakni Ayam chilipadi dan tempe pedas. Sungguh nyaman rasanya jika ditambahkan kerupuk bagaikan hidup di surga. Oleh karena itu mama penulis menyarankan untuk penulis untuk olahraga agar perutnya tidak terlalu gemuk dan tetap sehat. Perut penulis jadi begini karena terdapat koki terhebat di dunia versi penulis.
Terpenting tetap jaga kesehatan untuk para pembaca  di tengah gempuran berbagai macam makanan nanti yang disajikan keluarga atau dirumah sendiri. Jangan berlebihan hingga tidak bisa melakukan ibadah. Karena jika berlebihan pun rasanya ingin pergi ke kasur untuk tidur.Â
Sungguh sayang momen lebaran jika hanya diisi dengan makan-tidur-makan-mandi. Mungkin bisa juga saling bertukar masakan untuk memberi rasa kebersamaan dan memiliki baik antar keluarga, sahabat, maupun kekasih.
Berikut resep-resep masakan yang biasa digunakan keluarga kami ;
Sop Banjar Ala Keluarga
Bahan-Bahan:
- 1 kg daging iga sapi, potong-potong
- 2 liter air
- 3 batang serai, memarkan
- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- 5 cm lengkuas, memarkan
- 3 buah tomat, belah menjadi 4 bagian
- 3 buah wortel, potong-potong
- 2 buah kentang, potong-potong
- 100 gram kacang polong
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
- Minyak untuk menumis
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 cm jahe
- 2 cm kunyit
- 3 buah cabai merah (sesuai selera, bisa disesuaikan)
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- Bawang goreng
- Daun bawang, iris halus
- Jeruk nipis
- Sambal (opsional)
- Kerupuk (opsional)
Cara Pembuatan :
- Tumis bumbu halus hingga harum menggunakan sedikit minyak dalam wajan besar atau panci.
- Masukkan potongan daging iga sapi, aduk hingga daging berubah warna.
- Tuangkan air ke dalam panci dan biarkan mendidih. Bersihkan permukaan kaldu dari busa yang terbentuk.
- Masukkan serai, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas ke dalam panci. Biarkan mendidih dengan api kecil hingga daging menjadi empuk, kurang lebih 1,5-2 jam. Tambahkan air jika diperlukan.
- Setelah daging empuk, tambahkan wortel, kentang, kacang polong, dan tomat. Masak hingga sayuran menjadi empuk.
- Koreksi rasa dengan garam dan merica sesuai selera.
- Setelah semua bahan matang, angkat sop dan hidangkan dalam mangkuk.
- Sajikan dengan taburan bawang goreng dan daun bawang di atasnya. Berikan irisan jeruk nipis di atas sup sebelum disajikan.