Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru Inspiratif Era Kurikulum Merdeka (2024) |Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pramuka sebagai Alternatif Pembelajaran Luar Kelas, Menggali Bakat dan Minat Anak

6 April 2024   12:15 Diperbarui: 7 April 2024   12:03 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu yang ingin penulis mau sampaikan bahwa pengembangan potensi itu bisa di mana saja tergantung dari kemauan siswa tersebut dan kerja keras orangtua di rumah yang menyalurkan minat dan bakat siswa tersebut. 

Lalu peran sekolah adalah memberikan fasilitas untuk mengembangkan lebih lagi potensi tersebut dengan mengikutsertakan lomba atau mengajak mereka mengisi kegiatan di sekolah sesuai bakat dan minatnya.

Tantangan dan Peluang dalam Implementasi

Oleh karena itu hemat penulis pramuka memang harus selalu ada di sekolah namun menjadikan pramuka sebagai ekstrakurikuler pilihan. 

Sebuah jalan yang tepat untuk sekarang ini karena kita mengetahui bahwa minat dan bakat anak-anak itu berbeda dengan memaksakan program tersebut malah menjadikan mereka terpaksa dan tidak mencintai aktivitasnya tersebut. 

Tantangan kita bersama sekarang ini adalah menghadirkan pendidikan yang berbasis kebutuhan. Berangkat dari apa yang dibutuhkan tersebut seharusnya progam dijalankan bukan menjejalkan program demi nama baik semata. 

Penulis berkeyakinan jika pramuka dapat menghadirkan program sesuai kebutuhan dan tentunya menyenangkan bagi siswa maka tidak menutup kemungkinan peluang ekstrakurikuler ini menjadi pilihan favorit siswa di sekolah. 

Dengan inovasi dan kreasi dari seluruh pengurus serta sifat mengayomi bukan sebatas berbasis administrasi belaka dari pembinanya maka pramuka akan menjadi pilihan sukarela yang berangkat dari hati bukan dari benci. 

Bukankah kita semua menyadari, semua hadis Rasulullah SAW itu pasti dimulai dengan pertanyaan dari seorang sahabat lalu beliau menjawabnya. Jika pun tidak ada sahabat yang bertanya, pasti beliau memulai dengan pertanyaan dan menimbulkan rasa penasaran kepada pendengarnya. Bahkan terkadang satu pertanyaan bisa berbeda-beda jawaban disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari penanya. 

Maknanya adalah pertanyaan lahir dari sebuah kebutuhan, kebutuhan tersebutlah yang membuat rasa tertarik terhadap sesuatu, jika dia sudah tertarik maka apa yang dinyatakan akan dilakukan dengan sepenuh hati dan inilah kelak yang akan membentuk karakter tersebut. Inilah yang menjadi PR kita bersama. 

Mari bahu membahu membuat saluran penguatan karakter siswa melalui berbagai macam kolaborasi baik guru, orangtua, dan masyarakat serta berbagai macam cara salah satunya adalah pilihan ektrakurikuler pramuka. Salam Bahagia! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun