Baginda Nabi Muhammad SAW adalah sangat dermawan diluar bulan ramadhan makinnya di bulan ramadhan beliau tingkatkan. I'tikaf di 10 akhir ramadhan sangat dianjurkan. Berdoa dengan berharap dikabul oleh Allah. Dalam setiap waktu memperbanyak dzikirullah. Bibirnya selalu basah dengan menyebut nama Allah. Jangan biasakan membuang-buang waktu dengan tidak melakukan dzikir, membaca Al Qur'an dan lainnya.
Jadikan bulan ramadhan ini sebagai titik berangkat untuk memperbarui perubahan jalan hidup yang lebih baik dan benar baik cara bergaul dengan keluarga, mencari rezeki, berdamai dengan masyarakat, dan lainnya. Jadikanlah ramadhan sebagai pintu untuk kebaikan. Jadikanlah ramadhan start kita dan dilanjutkan setelah ramadhan. Jadikanlah ramadhan sebagai jembatan untuk menjadi lebih bagus lagi dan masuk digolongan orang-orang shaleh.Â
Ramadhan bisa dijadikan ajang merenungi masa lalu dengan serius  menjadi lebih baik kedepannya seperti dahulunya malas, jauh dari Allah dengan berubah menjadi semangat dan taat kepada Allah SWT. Kemudian berusaha terus untuk melakukan perubahan. Jangan berhenti hanya di bulan ramadhan namun lakukan terus-menerus setelah ramadhan kebaikan tersebut. Kejarlah manfaat apa yang terlewat dari keteledoran di bulan ramadhan seperti lupa bersedekah, tidak istiqomah membaca al Qur'an.  Lakukan hal tersebut di bulan syawal dan bulan berikutnya.Â
Maka mulailah bermacam-macam kebaikan di bulan ramadhan, lalu sempurnakan setelah bulan ramadhan. Allah sudah menghendaki bulan ramadhan ini sebagai bulan ibadah dan bulan taubat. Bulan untuk mewujudkan ketaatan. Bulan untuk bersedekah untuk mendekatkan diri kepada Allah, Bulan menebar kasih dan cinta, kesempatan emas yang datang disetiap tahunnya untuk berdamai dengan Allah SWT.
 Bulan ini bisa menjadi membuat lembaran baru, akan tetapi disebagian negeri ada kebiasaan/tradisi setiap bulan ramadhan yakni menjadikan bulan ramadhan sebagai bulan begadang. Setelah sahur habis shubuh tidur seharian. Bulan begadang yang diisi dengan main kartu, billiard, dan semacamnya. Hidup matanya namun bukan untuk beribadah, itu yang harus diantisipasi. Lalu berfoya-foya dalam urusan makanan bahkan semakin tinggi sifat konsumtif. Atau sinetron islami atau hiburan di televisi yang tujuan agar kita tidak beribadah membaca Al Qur'an dan ibadah lainnya namun untuk berlomba-lomba ditonton kaum muslimin.  Mereka jadikan bulan ini untuk hal-hal yang tidak berguna.Â
Ada sebagian orang yang berpuasa namun tidak ada maknanya. Ia berpuasa namun ia berbicara masih ada kebohongan, fitnah, tidak pernah menahan diri dari adu domba, caci maki yang dapat menghapus pahala puasa. Oleh karena itu mari jadikanlah ramadhan kembali dengan pengampunan dan mendapatkan pahala yang agung.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H