Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru Inspiratif Era Kurikulum Merdeka (2024) |Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Simak! Perjalanan adalah Vitamin Kecerdasan

26 Februari 2024   19:11 Diperbarui: 26 Februari 2024   19:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis pun mengambil pelajaran dari ketiga sahabat tersebut. Dari Naufal, mengenai luasnya wawasan keilmuan disertai rasa tidak sombong serta akhlak yang dimilikinya seimbang dengan ketinggian ilmunya. Dari Aula, mengenai kesabaran yang paripurna serta bersikap ramah kepada siapapun yang ditemuinya maupun tidak dikenal. Dari Rizki, mengenai ketangguhan dalam merantau walaupun katanya baru-baru ini ia pergi menemui psikiater,karena tuntutan tugas serta rindu kampung di Samarinda.

Mempunyai teman dengan berbagai latar belakang termasuk sebuah rezeki. Apalagi teman yang dapat meningkatkan value(nilai), karakter, dan soft maupun hard skill kita kepada yang lebih baik dari sebelumnya. Penulis teringat sebuah perkataan hadisNabi Muhammad SAW mengenai sahabat bahwa salah satu dari 7 golongan yang mendapat naungan dari Allah ketika dipadang masyar nanti diantaranya adalah dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, mereka mempunyai ikatan persaudaraan yang kuat , berdasarkan cinta kepada Allah SWT . 

Pertemuan dan perpisahannya mereka terjalin kepada Allah SWT bahkan ikatan persaudaraan tersebut terbawa hingga akhirat kelak. Semoga kita termasuk orang yang disebut oleh hadis tersebut.

  

Pribadi
Pribadi

Jika 2 hal tersebut dilakukan oleh pembaca maka dapat menjadi sebuah vitamin bagi kecerdasan untuk menjemput sebuah kebijaksanaan. Karena Nabi Muhammad SAW pun suka dengan perjalanan. Tetapi perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam rangka meningkatkan iman dan ibadah kepada Allah SWT. 

Oleh karena itu perjalanan kita jangan sampai melupakan ibadah. Jika dalam keadaan menjadi musafir pun tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat 5 waktu. Bagi seorang musafir diberi keringanan berupa shalat Jama' dan Qasar. Dan sebagaimana penulis dahulu pernah mendengar dari seorang ulama bahwa jika kita ingin mengetahui karakter seseorang, lihatlah saat melakukan kegiatan perjalanan. Mungkin bagi seorang guru jika ingin mengenal karakteristik peserta didiknya, jalan-jalan bisa menjadi indikator untuk memetakan segala potensi peserta didik kita. Salam Bahagia !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun