Dan pilihan yang lain adalah apabila kita menengok ke dalam. Menengok sebuah rumah hati. Sebuah sumur dengan kesegaran air berlimpah, tenang, sejuk, mendamaikan. Hanya saja kita sering lupa menimbanya.
Padahal, sumur kebahagiaan mungkin cukup ditimba hanya dengan senyuman ramah di pagi hari, peluk dan ciuman kecil serta bisikan lembut.
Sumur itu juga tidak akan pernah kering ketika Anda memutuskan untuk memiliki sebuah hati yang memberi.
Tidak sempurna, tapi saya sedang berusaha memilikinya. Sebuah hati yang memberi. Hati kebahagiaan sejati.
Tangerang-Jakarta, 26 Sep 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H