Dunia pendidikan terus berupaya menyesuaikan diri dengan tuntutan abad ke-21 yang mengutamakan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Observasi awal yang dilakukan di SDN 1 Banyuurip menemukan bahwa siswa cenderung pasif dan belum terbiasa mengemukakan pendapat atau menyelesaikan tugas secara mandiri  Dalam konteks ini, penerapan model pembelajaran Project Citizen pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila sebagai upaya peningkatan karakter mandiri dan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V di SDN 1 Banyuurip merupakan suatu langkah terbaik
Penerapan model ini selaras dengan visi pendidikan nasional yang menempatkan Pendidikan Pancasila sebagai pilar utama dalam pembentukan karakter siswa. Melalui pendekatan yang sistematis, siswa diajak untuk mengidentifikasi masalah di lingkungan sekitar, mencari solusi kreatif, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Program ini juga sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran yang relevan dan bermakna.
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, cerdas, dan bertanggung jawab. Di era globalisasi, nilai-nilai seperti gotong royong, integritas, dan tanggung jawab sosial menjadi landasan penting untuk menghadapi tantangan zaman. Melalui model Project Citizen, siswa tidak hanya diajarkan teori tentang Pancasila tetapi juga diberi kesempatan untuk mempraktikkannya secara langsung.
Sebagai contoh, siswa diajak untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi di lingkungan sekolah, seperti kurangnya kesadaran akan kebersihan. Mereka kemudian berdiskusi untuk menemukan solusi yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dalam menjaga kebersihan atau keadilan dalam pembagian tugas. Pendekatan ini membuat siswa merasa lebih terhubung dengan materi pembelajaran karena mereka dapat melihat relevansi langsung antara apa yang dipelajari di kelas dengan kehidupan nyata.
Proses Pembelajaran yang Sistematis
Tahapan pembelajaran dalam Project Citizen dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif. Proses dimulai dengan identifikasi masalah, di mana siswa diajak mengamati lingkungan sekitar mereka untuk menemukan isu-isu yang relevan. Setelah itu, mereka mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber, termasuk wawancara, observasi langsung, dan penelitian literatur.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam penerapan model pembelajaran Project Citizen ini:
- Identifikasi masalah: Siswa mengamati lingkungan sekitar untuk menemukan isu yang penting dan relevan.
- Pemilihan masalah: Kelompok siswa berdiskusi untuk menentukan masalah utama yang akan mereka bahas.
- Pengumpulan informasi: Informasi dikumpulkan melalui survei, wawancara, atau pencarian data dari berbagai sumber.
- Penyusunan portofolio: Siswa menyusun hasil penelitian mereka dalam bentuk portofolio, termasuk solusi yang diusulkan.
- Presentasi dan refleksi: Siswa mempresentasikan hasil kerja mereka dan mendiskusikan proses pembelajaran yang telah mereka alami.
Setiap tahapan memberikan pengalaman belajar yang berbeda, memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 sambil memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila.
Meningkatkan Karakter Mandiri Siswa
Salah satu tujuan utama dari penerapan Project Citizen adalah meningkatkan karakter mandiri siswa. Karakter ini mencakup inisiatif, rasa percaya diri, motivasi, disiplin, dan tanggung jawab. Di SDN 1 Banyuurip, pengembangan karakter mandiri terlihat dalam berbagai aktivitas pembelajaran.
- Inisiatif: Siswa menunjukkan kemampuan untuk mencari referensi tambahan tanpa bantuan guru. Mereka belajar untuk mengambil langkah pertama dalam menyelesaikan tugas.
- Rasa percaya diri: Keberanian siswa meningkat seiring waktu, terlihat dari kemampuan mereka untuk berbicara di depan teman-teman sekelas saat mempresentasikan hasil kerja.
- Motivasi: Siswa merasa antusias dalam setiap tahapan pembelajaran, terutama ketika mereka melihat hasil kerja mereka diapresiasi oleh guru dan teman-teman.
- Disiplin: Siswa belajar pentingnya menyelesaikan tugas tepat waktu dan mematuhi aturan yang telah disepakati.
- Tanggung jawab: Setiap anggota kelompok memahami peran mereka dalam menyelesaikan proyek, mencerminkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang diberikan.
Karakter mandiri siswa meningkat signifikan melalui model Project Citizen, dengan lima indikator utama---inisiatif, rasa percaya diri, motivasi, disiplin, dan tanggung jawab---berkembang dari kategori "baik" menjadi "sangat baik." Siswa menunjukkan inisiatif dalam mencari referensi, rasa percaya diri dalam presentasi, motivasi tinggi, serta disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas tepat waktu.