Sebisu pisau yang mengiris darah
Sang putra tak bernoda
Seribu suara meletup
Berkoar membakar ambisi diri
Membelah jabatan dibalik kertas
Setinggi mimpi tuan singgasana
Haruskah dia yang di sebut yesus mati untuk tetap hidup
Dalam dupa yang mengasap maut
Sampai waktu tak lagi berdegup detik
Sementara mereka tuan singgasana masih mengisap jari manis
Menikmati rasa manis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!