Mohon tunggu...
Edita meliana
Edita meliana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Geliat Program "Germas" di Desa Grogolan Selama Pandemi Covid-19

5 Agustus 2020   11:40 Diperbarui: 7 Agustus 2020   10:52 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PATI (05/08/2020). Mahasiswa TIM II KKN UNDIP memberikan edukasi kepada warga Desa Grogolan mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi seperti penggunaan masker dan mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar.

Penyebaran virus corona secara global masih terus mengalamai peningkatan dari hari ke hari. Indonesia menjadi salah satu negara yang terus mengalami peningkatan cukup pesat pada kasus virus corona. Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada minggu (02/08/2020) tercatat terdapat 1.519 kasus baru, sehingga sampai saat ini total kasus virus corona di Indonesia sebanyak 111.455 jiwa. 

Jumlah kasus pasien sembuh dan meninggal juga terus bertambah, total pasien sembuh sebanyak 68.975 jiwa dan total pasien meninggal sebanyak 5.236 jiwa. Dari 34 provinsi yang tercatat sebagai wilayah persebaran covid-19, Jawa Tengah menjadi provinsi terbanyak nomor 3 kasus covid-19 setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta, sampai saat ini terkonfirmasi sudah ada 9.732 kasus.

GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 2015 lalu. Program ini ditujukan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. 

Untuk mengantisispasi penyebaran virus corona, pemerintah menginstruksikan kepada semua pimpinan daerah, kantor maupun tempat pelayanan publik untuk turut serta dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Beberapa arahan yang diberikan adalah pelaksanaan desinfeksi rutin, penyediaan sarana cuci tangan serta peringatan penggunaan masker.

Jum'at (31/07), Mahasiswa UNDIP memberikan edukasi kepada warga Desa Grogolan mengenai pentingnya penggunaan masker serta mencuci tangan dengan baik dan benar. Pasalnya, pada saat pelaksanaan sholat Idul Adha di salah satu musholla di Desa Grogolan, banyak warga yang mengesampingkan protokol kesehatan. Bahkan hampir semua warga tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan physical distancing. 

Setelah pelaksanaan sholat Idul Adha, mahasiswa UNDIP memberikan edukasi seputar pentingnya penggunaan masker dengan memperlihatkan infografis meliputi cara menggunakan masker yang benar, cara mencuci masker kain dan cara mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar sesuai anjuran WHO. 

Sampai saat ini, masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam menggunakan masker maupun mencuci tangan. Agar tidak mengulang kekeliruan yang sama, mahasiswa UNDIP memberikan edukasi kepada warga Desa Grogolan mengenai hal tersebut berdasarkan pada standar WHO dan buku pedoman 'Serba Covid: Cegah Covid-19 Sehat untuk Semua' yang dibuat oleh BPOM. Selain dua hal tersebut, juga dilakukan edukasi bagaimana cara mencuci masker kain yang benar setelah sekali pakai menurut Kementerian Kesehatan Repulik Indonesia sebagai berikut :

  1. Siapkan air, bila mungkin air panas dengan suhu 60-65 derajat celcius
  2. Tambahkan deterjen dan rendam masker beberapa saat
  3. Kucek masker hingga kotoran luruh
  4. Bilas di bawah air mengalir, hingga busa hilang
  5. Keringkan di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering panas
  6. Setrika dengan suhu panas agar bakteri dan virus mati

Infografis Cara Memakai Masker yang Benar. Dok: Mahasiswa
Infografis Cara Memakai Masker yang Benar. Dok: Mahasiswa

Kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan mulai memudar semenjak diberlakukannya masa new normal, selain itu juga dikarenakan di Desa Grogolan tidak ada kasus virus corona sehingga warga menganggap desa sudah aman dan tidak perlu menerapkan protokol kesehatan.

Warga cukup kaget mendengar informasi terkait terus meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia, mereka menyangka setelah pelaksanaan new normal kasus covid-19 sudah berkurang. Salah satu warga mengatakan hanya menggunakan masker jika bepergian agak jauh saja, sedangkan jika di desa sendiri tidak perlu menggunakan masker karena merasa sudah aman.

Sosialisasi Program GERMAS kepada Warga Desa Grogolan 04/01. Dok: Mahasiswa
Sosialisasi Program GERMAS kepada Warga Desa Grogolan 04/01. Dok: Mahasiswa

Dengan adanya edukasi program GERMAS atau Gerakan Masyarakan Hidup Sehat diharapkan kedepannya masyarakat kembali berpartisipasi dalam penerapan protokol kesehatan yang berlaku dimana saja dan kapan saja. Selain pemberian edukasi juga dilakukan pengadaan sarana cuci tangan serta penempelan infografis dibeberapa tempat umum, mengingat masih minimnya informasi mengenai covid-19 di Desa Grogolan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun