Wajah mungil itu yang membuat aku jatuh cinta padanya. Sholeha, baik, santun lagi,.. walaupun agak sedikit bawel tapi kepribadian itulah yang membuat aku terkesan ketimbang wanita lain yang hanya “ada apanya” terhadap diriku tanpa mengerti sebuah ketulusan yang jelas. Dia yang kukagumi itu sebut saja namanya Yani. Yach… anak seorang tokoh masyarakat, tokoh agama sekaligus pejabat di desa yang mungil dimana aku bertempat tinggal. Jangankan orang lain, kami sekeluarga pun sangat menyeganinya. Bahkan kedua orang tuaku sangat sayang padanya (yani_red).
Yani….
Dia yang membuatku mengerti cinta…
Dia yang mengajariku arti sebuah kasih sayang
Dan lebih dari itu, disetiap kata-katanya yang terucap bagaikan mutiara yang aku kelola menjadi motivasi hidupku dan mendewasakanku…
Tapi…..
Itu hanya perasaan aku sendiri yang merasakan betapa pentingnya dia menjadi bagian hidupku ketika baru aku tau ternyata dia TIDAK memiliki perasaan yang sama seperti aku???
2 tahun lebih aku bersamanya (pacaran red).. dan 2 tahun lebih juga aku di bohonginya. Sesak, sakit, perih dan marah itulah yang aku rasakan…. Betapa tidak !! aku terlanjur cinta dan sayang padanya sehingga tidak sedikitpun ruang hatiku untuk wanita lain.
Namun aku tidak menyerah begitu saja… aku masih punya KEYAKINAN… sebuah keyakinan bahwa dia pasti menjadi milikku… pasti milkkku sampai mati pun. Aku tidak menyerah bergitu saja walaupun dia menantangku dengan ucapan “aku tidak suka kamu”. Aku tidak berhenti berusaha walaupun semangatku di patahkan dengan dia bersama orang lain yang dengan sah kulihat di kepala mataku sendiri…
Dan akhirnya tidak terasa 5 tahun lebih aku berharap dan menunggu disekian waktu lamanya…. OH MY GOD????
Bodoh sekali diriku yan g tlah menghabiskan waktu selama itu hanya karena dia, yang sepatutnya memang gak pantas dan memang seharusnya memanggil kakak karena dengan umur sangat jauh sekali perbedaannya..