Pukulan telak untuk PDIP di Daerah Istimewa Yogyakarta atas kekalahannya dalam Pilkada (9/12) menjadikan Evaluasi Besar-besaran, PDIP yang merupakan partai Penguasa tak satu pun dari tiga paslon Bupati yang menang , justru sebaliknya paslon yang di usungnya keok yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman Dan Kabupaten Gunungkidul. Buntut dari kekalahan menurut Ketua DPD PDIP DIY, Wahyu Praswanto ,adanya kader yang tidak loyal atau belot. Dalam keterangan yang di lansir media online sorotgunungkidul.com , untuk kegagalan di Kabupaten Gunungkidul pihaknya mendapatkan informasi , ada beberapa kader yang belot ,tidak patuh pada keputusan partai, ia menyebutkan ada 2 nama yang merupakan Tokoh penting di PDIP yang menjabat kepengurusan periode yang lalu.
"Sanksi tegas berupa pemecatan telah di siapkan ,bahkan sebelumnya PDIP memecat kadernya Sri Muslimatun yang loncat mendampingi Sri Purnomo yang merupakan Petahana Kabupaten Sleman , menurut Wahyu, ada juga 5 kader di Kabupaten Bantul yang siap di "eksekusi' karena tidak loyal".
DPD PDIP "Marah Besar"patut di maklumi karena tak ada satu pun paslon yang lolos , Evaluasi DPD yang berakhir pemecatan kader yang membelot tidak semata-mata menemukan akar permasalahan sesungguhnya , Konstelasi poltik di tubuh PDIP sendiri sebelum Pilkada cukup" memanas" di 2 kabupaten yakni Sleman dan Gunungkidul. Di Kabupaten Bantul,menurut Ketua DPC ,Aryudi seperti dilansir nortonews.com, kekakalahan Petahana pasagan Sri suryawidati-Misbakhul munir, ada kekuatan besar yang menggerakkan suara rakyat Bantul ke paslon no urut 1 . “Ada kekuatan besar yang menyokong mereka (pasangan nomor urut 1),” tuturnya, Kamis (10/12/2015),tetapi Aryudi, enggan merinci sebab kekakalahannya. Mesin Politik,sudah bekerja maksimal,sesuai perencanaan ,Ia menyangkal kalau Mesin poltik tidak berjalan.
Di Kabupaten Gunungkidul sendiri menurut Samintoyo Suprapto, sesepuh PDIP di media Online sorotgunungkidul.com Kamis(26/2) beberapa bulan yang lalu, menuturkan , Pasca terpilihnya Endah Subekti Kuntariningsih menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Gunungkidul ,ia mengadakan reshuffle kepengurusan , tak tanggung-tanggung Pentolan yang juga mantan Ketua DPRD Drs Budi Utama Mpd yang merupakan pendulang besarnya PDIP tak ada dalam formatur kepengurusan DPC ,beberapa tokoh lain di antaranya Desiyanti,Dhemas dan Sugito juga ikut di reshuffle.
Langkah Endah ,menurut Samintoyo, menggandeng Djangkung Sujarwadi untuk mencalonkan bupati dan wakil bupati ,tidak akan berjalan mulus, pasalnya keduanya kurang populer di kabupaten gunungkidul, kalaupun mencalonkan PDIP sebaiknya berkoalisi dengan KMP, tetapi konsekuensinya wakil bupati bukan dari PDIP tetapi partai pengusung lainnya. PDIP lanjut Samintoyo, mampu mengusung Paslon tetapi tanpa "Kader yang militan", niscaya akan berhasil, tidak hanya cukup dengan modal suara rakyat bisa di beli ,tetapi Figur juga menentukan.
Analisis politik sesepuh PDIP Samintoyo Suprapto yang juga angggota DPRD Kabupaten Gunungkidul periode 1999-2004, terbukti di pilkada (9/12), paslon Djangkung-Endah kalah dari Petahana Badingah-Imawan. Ingat, Pepatah jawa 'Ojo Dumeh' jangan mentang-mentang ,bertindak apapun jangan semaunya tetapi kenali rasa untuk merasakan , Saya Ingat pesan Sri Sultan Hamengkubuwono X , Gubernur DIY ,pada acara syawalan satu tahun yang lalu di bangsal swoko Projo Kabupaten Gunungkidul ," Lantip Ngroso Ing Pangroso,Olah Nalar ,Olah Manah lan Menggalih " artinya cerdaslah untuk merasa, Mengolah Akal fikiran, dan merenunglah .
*) Keterangan Gambar : Paslon Bupati Kabupaten Gunungkidul saat Pengambilan Nomor urut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H