Mohon tunggu...
Edis setyawan
Edis setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

"Lantip Ngroso Ing Pangroso ,Olah Nalar,Olah Manah Lan Menggalih"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membuka "Kitab Suci" Jokowi

31 Oktober 2015   00:14 Diperbarui: 31 Oktober 2015   07:24 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

foto.detik.com

  Mengevaluasi 1 Tahun Jokowi-JK , 20 Oktober 2015 yang lalu tidak lepas dari 'Kitab suci ' yang ditulis Jokowi-JK yaitu  Visi-Misi atau Nawa Cita (9 Agenda) saat mendaftar Ke KPU ,19  Mei 2014. Nawa Cita ini yang akan mengantarkan 'Nasib' Rakyat Indonesia sampai 2019 yang akan datang.

Berikut Sembilan Agenda ( Nawa Cita) Prioritas Jokowi-JK  :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Nawa Cita tak lagi hanya rencana atau syarat menjadi Capres ,tetapi bukti nyata kerja Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Slogan Kabinet Kerja Jokowi-JK , tak lepas dari gaya kepemimpinan Jokowi sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta yang Gemar Blusukan , Slogan 'KERJA' memberikan pernyataan dan harapan kepada publik terobosan kepemimpinan yang kuat ,tidak berbelit-belit tetapi berorientasi hasil nyata .

Beragam Komentar masyarakat satu tahun pemerintahan  jokowi di antaranya Hasil survei lembaga Center for Strategic and International Studies menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla cukup rendah. Sigi yang dilakukan pada 14-21 Oktober 2015 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah hanya 50,6 persen. “Ini menunjukkan bahwa publik masih terpolarisasi dengan pola dukungan di pemilihan presiden kemarin,” kata peneliti CSIS Arya Fernandes di Hotel Atlet Century, Jakarta, Ahad, 25 Oktober 2015.

Sigi ini melibatkan 1.183 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Responden merupakan warga Indonesia yang mempunyai hak pilih pada Pemilu 2014. Menurut Arya, ketidakpuasan terbesar di bidang ekonomi yakni 69,1 persen, bidang politik 53,8 persen, bidang hukum 45,8 persen, dan bidang maritim 32,8 persen. "Meski pemerintah mengeluarkan 5 paket kebijakan ekonomi, publik masih menunggu reaksi dan implementasi paket itu," ujarnya.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, sebagian besar publik tidak puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama satu tahun terakhir. Bahkan, publik cenderung kecewa dengan kinerja Jokowi.

Mayoritas publik menilai kondisi kabinet kerja Indonesia saat ini mengalami stagnasi. Khusus di bidang ekonomi, kinerja pemerintahan malah dinilai lebih buruk.

Sebagian besar publik beranggapan, masalah mahalnya harga-harga kebutuhan pokok sebesar 55.95 persen dan pengangguran sebesar 18.86 persen menjadi problem pokok yang tengah dihadapi

 

*) Sumber KPU.go.id,Republika.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun